Sambal Bali sudah lama dikenal sebagai pelengkap makanan yang wajib ada di meja makan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Salah satu hal yang sering memancing rasa penasaran adalah, kenapa banyak sambal Bali diiris bukan diulek? Teknik yang berbeda dari sambal di daerah lain ini bukan tanpa alasan, melainkan berkaitan erat dengan cita rasa, sejarah, hingga cara penyajian makanan khas Pulau Dewata.
Jenis sambal, seperti sambal matah atau sambal embe, menjadi contoh nyata bagaimana tradisi mengiris bumbu dipertahankan turun-temurun. Potongan cabai, bawang merah, serai, hingga daun jeruk dibiarkan utuh untuk menghasilkan aroma segar dan rasa yang kuat. Agar lebih jelas, mari kita bahas alasan di balik teknik rajang yang membuat sambal Bali begitu khas.