ilustrasi hot pot (pexels.com/Đậu Photograph)
Datangnya musim gugur sering ditandai dengan hari yang lebih pendek, udara lembap, dan suasana berkabut yang membuat tubuh cepat merasa dingin dan lelah. Dalam kondisi seperti ini, hot pot hadir sebagai comfort food. Hal ini dikarenakan sajian ini memiliki kuah panas, lengkah dengan aroma rempah yang menenangkan, dan cita rasa ringan di tiap suapan.
Selain menenangkan, hot pot juga menghadirkan pengalaman kuliner yang lebih interaktif dan personal. Setiap orang dapat memilih bahan sendiri dan bisa menyesuaikan rasa kuah sesuai selera. Proses ini akan menciptakan hubungan emosional antara makanan dan penikmatnya, sehingga menjadikan hot pot bukan hanya hidangan pengisi perut, tetapi juga untuk memulihkan semangat di hari-hari yang dingin.
Dengan beberapa alasan di atas, tak heran jika hot pot menjadi simbol kehangatan yang selalu dinantikan saat musim gugur tiba di China. Hidangan ini tak hanya memanjakan lidah dengan cita rasanya yang kaya, tetapi juga menghangatkan hati lewat kebersamaan yang diciptakan.
Referensi:
Beijing's winter warmer. China Daily. Diakses pada 17 Oktober 2025.
Nation warms to hotpot in all seasons. People's Daily. Diakses pada 17 Oktober 2025.
NATION WARMS TO HOTPOT IN ALL SEASONS. China Daily. Diakses pada 17 Oktober 2025.
All About Hot Pot: History, Styles, Where to Eat It, Recipes & More. Great Wall. Diakses pada 17 oktober 2025.
The Sizzling Appeal Of Hot Pots: A Cultural Culinary Craze. CyCookery. Diakses pada 17 Oktober 2025.
Hot Pot – how a traditional Chinese way of eating has developed into a complete market. China Food Ingredients. Diakses pada 17 Oktober 2025.