Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kue jahe pohon natal
ilustrasi kue jahe pohon natal (pexels.com/ALEXIA TYRIAKIDOU)

Intinya sih...

  • Jahe dianggap sebagai rempah eksotis dengan harga mahal

  • Bisa memberikan rasa hangat dan nyaman pada tubuh

  • Jahe mudah diawetkan, sehingga dinilai sangat praktis dan fleksibel

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perayaan Natal selalu identik dengan aroma hangat dan harum yang memenuhi dapur. Salah satu sumber kehangatan itu datang dari rempah-rempah, seperti jahe. Mulai dari beragam kue hingga minuman hangat khas musim dingin, rempah ini hampir selalu muncul dan digunakan dalam proses pembuatan hidangan khas natal.

Namun, banyak orang mungkin menikmati hidangan tersebut hampir setiap tahun tanpa benar-benar tahu kenapa jahe begitu melekat pada tradisi atau perayaan Natal. Kalau penasaran dan ingin tahu apa saja alasan yang ada di baliknya, kamu bisa membaca artikel ini hingga selesai untuk menemukan jawabannya. Yuk, simak alasan lengkapnya di bawah ini ya!

1. Dianggap sebagai rempah eksotis dengan harga mahal

ilustrasi jahe segar (pexels.com/Cup of Couple)

Jahe sudah sejak lama dianggap sebagai rempah eksotis dari Asia yang bernilai tinggi. Hal ini dikarenakan penggunaannya yang telah terbukti selama ribuan tahun untuk meningkatkan cita rasa masakan serta terkenal sebagai alternatif pengobatan tradisional di Asia. Bagi masyarakat di luar Asia seperti Eropa dan Amerika, jahe merupakan sebuah komoditas alam yang tidak bisa sembarangan diakses oleh masyarakat umum.

Hal inilah yang akhirnya membuat jahe selalu dianggap sebagai bahan mewah dan mahal pada masa itu. Selain itu, statusnya sebagai rempah-rempah yang langka juga menjadikan jahe identik dengan adanya suatu perayaan, seperti Natal dan tahun baru. Tak heran jika masyarakat sering menyuguhkan hidangan berbasis jahe selama makan malam natal sedang berlangsung.

2. Bisa memberikan rasa hangat dan nyaman pada tubuh

ilustrasi jahe (pexels.com/Pixabay)

Momen Natal memang kerap bertepatan dengan datangnya musim dingin, sehingga hidangan yang memberi rasa hangat akan sangat berguna bagi banyak orang. Dari latar belakang inilah penggunaan jahe menjadi begitu kuat dan kental dalam tradisi momen Natal. Jahe tidak hanya menawarkan sensasi hangat di tubuh, tetapi juga menghadirkan aroma menenangkan yang mencairkan suasana malam perayaan natal.

Selain itu, jahe juga sangat mudah dipadukan dengan rempah-rempah lain, seperti kayu manis, cengkeh, dan pala yang juga sering digunakan dalam kue serta minuman khas natal. Kombinasi rempah ini menciptakan profil rasa pedas ringan yang khas dan begitu identik dengan musim dingin. Tak hanya itu, saat belum ada listrik, banyak orang hanya mengandalkan perapian diiringi dengan konsumsi jahe selama musim dingin untuk membantu menjaga suhu tubuh.

3. Jahe mudah diawetkan, sehingga dinilai sangat praktis dan fleksibel

ilustrasi kue jahe (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Jahe adalah salah satu jenis rempah yang mudah diawetkan, sehingga sangat praktis digunakan dalam berbagai hidangan Natal yang perlu disiapkan lebih awal. Beberapa makanan berbasis jahe, seperti gingerbread atau kue jahe kering, memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan makanan basah lainnya yang dibuat tanpa tambahan jahe. Selain itu, kue berbasis jahe juga akan tetap renyah dan beraroma meski disimpan dalam waktu yang panjang.

Keuntungan tersebut sangat cocok dan ideal sebagai stok wajib di musim dingin, karena terbatasnya akses akan bahan segar. Tak hanya itu, tradisi memberikan kue jahe sebagai hampers natal juga berkembang hingga saat ini dari sifat dan karakteristik jahe itu sendiri. Dengan demikian, jahe tidak hanya memperkaya cita rasa hidangan natal, tetapi juga menambah fleksibilitas dan kenyamanan dalam persiapannya.

Dengan beberapa alasan di atas, semakin jelas bahwa jahe bukan hanya sekadar rempah yang digunakan untuk melengkapi sebuah hidangan natal. Bahan ini juga berperan sebagai elemen penting yang membentuk identitas momen natal yang kental dan emosional. Tak heran jika aroma jahe seringkali memenuhi dapur rumah dan membumbungkan atmosfer perayaan musim liburan dan musim dingin yang akan segera tiba.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team