Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi matcha dan whisk
ilustrasi matcha dan whisk (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Intinya sih...

  • Mencegah terjadinya gumpalanBubuk matcha teksturnya sangat halus, karena sifatnya ringan dan mudah menempel. Matcha sering menggumpal jika langsung diseduh air panas tanpa dikocok terlebih dahulu.

  • Menciptakan tekstur berbusaCiri khas matcha adalah terdapat lapisan busa lembut di permukaannya. Busa tercipta melalui proses whisking dengan gerakan cepat membentuk huruf "W" atau "M".

  • Mengeluarkan aroma dan rasa terbaikProses whisking tidak hanya mencampur bubuk dengan air, melainkan membantu mengeluarkan aroma khas matcha. Gerakan whisk akan mengangkat partikel bubuk ke permukaan, sehingga menimbulkan aroma

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Matcha merupakan bubuk teh hijau premium dari Jepang yang memiliki cara khusus dalam penyajiannya. Supaya bisa dinikmati, matcha perlu melalui proses pengadukan menggunakan whisk bambu atau chasen.

Cara ini bukan hanya tradisi, tetapi ada alasan teknis yang membuat matcha lebih enak dan berkarakter. Lantas, kenapa matcha harus di-whisk dalam proses pembuatannya, ya? Berikut penjelasannya yang mungkin kamu cari-cari!

1. Mencegah terjadinya gumpalan

ilustrasi matcha dan whisk (unsplash.com/Matcha & CO)

Bubuk matcha teksturnya sangat halus, karena sifatnya ringan dan mudah menempel. Matcha sering menggumpal jika langsung diseduh air panas tanpa dikocok terlebih dahulu.

Gumpalan ini membuat rasa matcha tidak merata, sampai meninggalkan rasa pahit yang pekat di lidah. Dengan menggunakan whisk, minuman matcha terasa lebih halus dan setiap tegukan memiliki rasa yang sama.

2. Menciptakan tekstur berbusa

ilustrasi matcha berbusa (unsplash.com/Zed Can)

Ciri khas matcha adalah terdapat lapisan busa lembut di permukaannya. Busa tercipta melalui proses whisking dengan gerakan cepat membentuk huruf "W" atau "M".

Lapisan busa membuat matcha lebih ringan dan menyenangkan di mulut. Tekstur busa juga menjadi penentu kualitas penyajian matcha yang sering dianggap sebagai standar dalam upacara minum teh di Jepang.

3. Menciptakan tekstur lembut

ilustrasi matcha yang bergumpal (unsplash.com/Andrea Lacasse)

Teknik whisk juga membuat matcha menjadi lebih lembut secara keseluruhan. Tanpa whisking, bubuk matcha yang tidak tercampur rata akan memberikan tekstur kasar di mulut.

Dengan pengadukan yang tepat, matcha terasa halus dan tidak meninggalkan rasa berpasir. Tekstur lembut inilah yang membuat matcha nyaman diminum, baik dalam bentuk teh encer maupun teh kental.

4. Mengeluarkan aroma dan rasa terbaik

ilustrasi matcha dan whisk (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Proses whisking tidak hanya mencampur bubuk dengan air, melainkan membantu mengeluarkan aroma khas matcha. Gerakan whisk akan mengangkat partikel bubuk ke permukaan, sehingga menimbulkan aroma segar dan umami.

Selain aroma, rasa matcha akan menjadi manis alami, sedikit pahit, sehingga menghadirkan pengalaman minum matcha yang menyenangkan. Dengan cara ini, kenikmatan matcha bisa benar-benar dirasakan sesuai tradisi aslinya.

Whisking merupakan bagian penting sebelum menikmati matcha yang tidak boleh diabaikan. Jadi, jika ingin minum matcha dengan kualitas terbaik, pastikan selalu melakukan proses whisking, ya. Sekarang, kamu sudah tahu kenapa matcha harus di-whisk, kan, ya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team