Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret wanita minum matcha
Potret wanita minum matcha (freepik.com/pvproductions)

Intinya sih...

  • Matcha dibuat dari daun teh hijau utuh.

  • Kualitas matcha memengaruhi rasa.

  • Rasa matcha sebenarnya begitu kompleks.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika kamu termasuk penggemar minuman kekinian, pasti sudah tidak asing dengan matcha. Minuman berwarna hijau lembut ini jadi favorit banyak orang, karena tampilannya yang estetik dan rasanya yang unik.

Namun, tak sedikit juga orang yang merasa rasa matcha itu aneh, bahkan ada yang menyebutnya mirip rumput atau daun mentah. Padahal, di Jepang sendiri, matcha dianggap sebagai minuman premium dengan cita rasa kompleks dan berkelas.

Lantas, kenapa ya rasa matcha bisa terkesan seperti rumput bagi sebagian orang? Apakah karena cara pengolahannya, kualitas daun tehnya, atau justru lidah kita yang belum terbiasa? Yuk, cari tahu penjelasan lengkapnya di bawah ini, biar kamu makin paham soal karakter rasa matcha yang sebenarnya!

1. Matcha dibuat dari daun teh hijau utuh

Rasa khas matcha berasal dari bahan dasarnya. Matcha terbuat dari daun teh hijau atau Camellia sinensis yang digiling halus hingga menjadi bubuk lembut. Tidak seperti teh hijau biasa yang hanya diseduh air panas dan disaring, matcha dikonsumsi utuh bersama ampasnya.

Karena seluruh daun teh dikonsumsi, rasa alami dari klorofil dan tanin di dalamnya jadi lebih terasa kuat. Inilah yang sering digambarkan sebagai rasa “seperti rumput” atau herbal segar.

2. Kualitas matcha memengaruhi rasa

Potret matcha (pexels.com/Samet Burak Dağlıoğlu)

Tak semua matcha diciptakan sama. Ada dua jenis matcha utama yang biasa beredar di pasaran, yakni matcha ceremonial grade dan matcha culinary grade. Matcha ceremonial grade adalah matcha kualitas tinggi, biasanya digunakan untuk upacara minum teh di Jepang. Rasanya lebih lembut, manis alami, dan tidak terlalu “grassy” atau seperti rumput.

Sementara itu, matcha culinary grade cocok untuk campuran minuman atau kue. Rasanya lebih kuat, sedikit pahit, dan aromanya menyerupai daun segar. Kalau matcha yang kamu minum terasa sangat pahit atau mirip rumput kering, besar kemungkinan kamu sedang menikmati culinary grade atau matcha dengan kualitas rendah.

3. Rasa matcha sebenarnya begitu kompleks

Meskipun terasa seperti rumput di lidah sebagian orang, matcha sebenarnya punya rasa kompleks. Selain pahit dan segar, matcha juga terasa umami, yang berasal dari kandungan asam amino L-theanine.

Kombinasi antara pahit ringan, manis alami, serta sensasi umami inilah yang membuat matcha terasa unik dan beda dari teh hijau biasa. Jadi, kalau kamu merasakan rasa matcha yang earthy, umami, dan lembut, itu justru tanda matcha yang kamu konsumsi berkualitas bagus!

4. Cara penyajian juga berpengaruh

Potret matcha (pexels.com/Mikhail Nilov)

Cara membuat matcha ternyata juga bisa memengaruhi rasa akhirnya, lho. Jika air yang digunakan terlalu panas (lebih dari 80 derajat Celsius), kandungan tanin di dalamnya bisa meningkat dan membuat rasa matcha jadi lebih pahit.

Begitu pula jika takarannya terlalu banyak, matcha yang terlalu pekat bisa membuat rasanya jadi seperti rumput. Perhatikan suhu air dan jumlah bubuknya agar rasanya tetap seimbang.

Jadi, kalau kamu pernah mencoba matcha dan merasa rasanya kurang enak dan seperti rumput, bisa jadi karena kualitasnya yang tidak terlalu bagus atau penyajiannya kurang tepat.

Editorial Team