Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengukus dimsum
ilustrasi mengukus dimsum (unsplash.com/Sushant Vohra)

Intinya sih...

  • Menggunakan terlalu banyak air hingga menyentuh makanan

  • Kukusan terlalu penuh (overcrowding)

  • Tidak menutup kukusan dengan benar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengukus kerap dianggap sebagai metode memasak paling sehat dan sederhana. Namun anehnya, justru karena terlihat mudah, teknik ini sering disepelekan dan dilakukan asal-asalan. Hasilnya? Sayur lembek, rasa hambar, atau tekstur makanan yang jauh dari harapan.

Padahal, mengukus adalah salah satu teknik memasak panas lembap terbaik. Dibanding merebus, metode ini jauh lebih ramah nutrisi, karena gak membuat zat gizi larut ke air. Makanan yang rapuh, seperti seafood, dumpling, atau sayuran hijau justru lebih terjaga bentuk dan rasanya saat dikukus.

Sayangnya, banyak orang tanpa sadar melakukan kesalahan yang sama berulang kali saat mengukus. Yuk, bongkar satu per satu supaya hasil kukusanmu naik level!

1. Menggunakan terlalu banyak air hingga menyentuh makanan

ilustrasi mengukus makanan (pixabay.com/jacqueline macou)

Banyak orang berpikir semakin banyak air, semakin cepat proses mengukus. Padahal anggapan ini keliru. Air seharusnya gak menyentuh makanan sama sekali. Idealnya, ada jarak beberapa sentimeter antara permukaan air dan dasar kukusan.

Jika makanan sampai menyentuh air, yang terjadi bukan lagi mengukus, melainkan merebus. Akibatnya, tekstur berubah dan nutrisi bisa ikut hilang. Untuk sayuran, cukup gunakan sekitar 2—3 cm air saja agar uap bekerja maksimal tanpa menenggelamkan bahan makanan.

2. Kukusan terlalu penuh (overcrowding)

ilustrasi mengukus dimsum (unsplash.com/Sushant Vohra)

Kamu mungkin ingin langsung memasukkan semua bahan ke dalam kukusan untuk menghemat waktu. Sayangnya, menumpuk terlalu banyak makanan dalam satu kukusan justru jadi bumerang.

Saat kukusan terlalu penuh, uap panas gak bisa bersirkulasi dengan baik. Akibatnya, ada bagian yang masih mentah, sementara bagian lain sudah terlalu matang. Suhu jadi gak merata, waktu masak kacau, dan tekstur makanan rusak. Solusinya, susun makanan satu lapis atau masak bertahap jika jumlahnya banyak.

3. Tidak menutup kukusan dengan benar

ilustrasi kukusan nasi (freepik.com/pvproductions)

Saat mengukus, tutup panci bukan sekadar pelengkap, melainkan sebagai kunci utama. Tutup harus terpasang rapat agar uap gak bocor dan panas tetap stabil. Namun, banyak orang terlalu sering membuka tutup untuk memeriksa hasil kukusan.

Padahal, setiap kali tutup dibuka, uap panas keluar dan suhu turun drastis. Ini membuat waktu masak jadi lebih lama dan hasil kurang optimal. Kalau memang perlu mengecek, sebaiknya gunakan tutup transparan. Membuka tutup hanya dianjurkan saat menambahkan bahan lain yang waktu masaknya lebih singkat.

4. Memasukkan makanan sebelum air mendidih

ilustrasi kukusan (freepik.com/valeria_aksakova)

Memasukkan makanan saat air masih dingin atau baru dipanaskan adalah kesalahan yang sering gak disadari banyak orang. Idealnya, tunggu hingga air benar-benar mendidih dan menghasilkan uap stabil, baru masukkan makanan ke kukusan lalu tutup rapat. Cara ini memudahkan kamu mengontrol waktu masak dan mencegah makanan menjadi terlalu matang akibat pemanasan bertahap yang terlalu lama.

5. Mengukus terlalu lama

ilustrasi mengukus makanan (unsplash.com/Thom Milkovic)

Karena dianggap jauh lebih aman daripada metode lain, seperti goreng atau bakar, banyak orang membiarkan makanan terlalu lama di kukusan. Padahal, mengukus termasuk metode memasak cepat. Sedikit saja terlalu lama, hasilnya bisa berubah jadi lembek dan kehilangan tekstur aslinya.

Gunakan timer dan cek kematangan dengan menusuk makanan menggunakan garpu atau pisau. Ingat juga bahwa setiap bahan punya waktu masak berbeda. Jika mengukus beberapa jenis sayur sekaligus, masukkan yang paling lama matang terlebih dulu.

6. Melewatkan penggunaan aromatik

ilustrasi bumbu dapur (pixabay.com/Robert Lens)

Bagi banyak orang, makanan kukus identik dengan makanan yang hambar. Ini bisa terjadi jika kamu melewatkan satu hal penting, yaitu aromatik. Mengukus memang minim minyak, tapi bukan berarti harus minim rasa.

Bawang putih, jahe, daun bawang, serai, atau rempah lain bisa dikukus bersamaan dengan makanan atau dimasukkan ke air kukusan. Cara ini membuat uap membawa aroma ke dalam makanan. Alternatif lain, marinasi bahan terlebih dulu sebelum dikukus untuk rasa yang lebih kaya tanpa tambahan lemak.

Mengukus memang sederhana, tapi bukan berarti bisa dilakukan dengan asal-asalan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan kecil di atas, kamu bisa mendapatkan makanan kukus yang lebih lezat, bergizi, dan menggugah selera. Jadi, kalau tekniknya benar, hasilnya bisa bikin jatuh cinta sejak gigitan pertama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team