Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gula
ilustrasi gula (freepik.com/jcomp)

Pernah gak sih kamu penasaran kenapa sesuap kue atau segelas jus bisa terasa begitu manis dan enak di lidah? Ternyata, di balik kenikmatan itu ada cerita sains yang seru, di mana molekul gula dan lidah kita seperti kunci dan gembok yang saling cocok. Proses inilah yang akhirnya memberi kita sensasi manis.

Ingin tahu jawaban selengkapnya kenapa gula rasanya manis? Berikut ulasannya.

1. Rasa manis yang kita rasakan adalah hasil dari sinyal yang dikirim lidah ke otak saat molekul gula menyentuh reseptor khusus

ilustrasi gula bit (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Melansir dari Science Fokus, manisnya gula berasal dari interaksi kimia antara molekul gula dan sel reseptor rasa manis, yang ditemukan di kuncup pengecap dan langit-langit mulut kita.

Molekul gula punya bagian khusus yang bisa 'nempel' dengan sempurna ke reseptor di lidah, seperti kunci dan gembok. Begitu menempel, reseptor langsung mengirim sinyal listrik ke otak. Otak kita lalu menerjemahkan sinyal ini sebagai sensasi manis yang kita rasakan.

2. Berapa jumlah gula yang aman untuk dikonsumsi setiap harinya?

ilustrasi gula (freepik.com/freepik)

Mengutip dari laman Healthline, tidak ada patokan pasti tentang berapa banyak gula yang harus kita konsumsi per hari. Pasalnya, ini bisa bergantung pada berbagai faktor kondisi setiap orang. Namun, American Heart Association (AHA) memberikan saran batas maksimal konsumsi gula tambahan per hari, yaitu 25 gram (sekitar 6 sendok teh) untuk wanita dan 37,5 gram (sekitar 9 sendok teh) untuk pria.

Penting untuk diingat bahwa batas ini hanya untuk gula tambahan, seperti yang ada dalam teh manis, kue, atau minuman kemasan. Sementara gula alami yang ditemukan dalam buah, sayur, atau madu tidak termasuk dalam hitungan ini.

3. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat merusak kesehatan

ilustrasi orang makan kue (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Mengutip dari Healthline, kebanyakan gula bisa bikin kesehatanmu terganggu. Banyak makanan dan minuman sehari-hari, seperti minuman kemasan, saus, dan sereal ternyata menyembunyikan gula tambahan yang jumlahnya nggak kita sangka.

Gula tambahan yang sering ditemukan dalam soda, permen, dan makanan olahan terbukti bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, sampai penyakit jantung. Langkah sederhana untuk menguranginya adalah dengan rajin baca label kemasan. Selain itu, coba pilih makanan utuh dan produk full-fat daripada versi rendah lemak yang justru sering ditambahi gula.

Dengan memahami sains sederhana ini, kita jadi sadar bahwa sensasi manis yang biasa kita rasakan adalah sebuah keajaiban biologis yang nyata. Boleh saja menikmati makanan atau minuman manis namun jangan terlalu berlebihan hingga merugikan kesehatan ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team