Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bahan-bahan untuk membuat kue
ilustrasi bahan-bahan untuk membuat kue (freepik.com/pressfoto)

Kalau kamu sering bikin kue, pasti pernah merasa, “Kok hasilnya bantat, ya?” atau “Kenapa teksturnya beda dari resep?” Untuk menghindari hal ini, penting bagi kita untuk lebih paham fungsi tiap bahan dalam adonan. Ibarat tim, setiap bahan punya peran masing-masing. Ada yang bikin kue mengembang, ada yang bikin lembap, ada juga yang bertugas menambah rasa.

Begitu kita paham karakter setiap bahan, proses baking jadi lebih mudah dan hasilnya lebih konsisten. Kamu juga jadi lebih fleksibel kalau mau modifikasi resep. Misalnya, ganti susu dengan yogurt atau pakai gula aren buat rasa yang lebih karamel. Dengan kenal fungsi bahan, kamu bisa berkreasi tanpa takut kue berakhir gagal total. Jadi yuk, kita bahas satu per satu bahan utama dalam adonan kue dan gimana perannya menciptakan tekstur yang kamu mau!

1. Tepung: pondasi utama kue

ilustrasi tepung (unsplash.com/Ben McLeod)

Tepung itu ibarat fondasi rumah. Tanpanya, kue bisa kehilangan struktur. Dalam adonan, tepung membentuk gluten ketika bertemu cairan dan diaduk. Gluten inilah yang memberikan kerangka pada kue, menentukan apakah teksturnya akan padat, empuk, atau lembut.

Tepung protein tinggi menghasilkan adonan yang lebih elastis dan kokoh, cocok untuk roti. Sementara, tepung protein rendah memberikan hasil yang lebih rapuh dan lembut, pas banget untuk cake dan cookies. Jadi, pemilihan tepung penting sekali karena berpengaruh langsung pada tekstur akhir.

2. Telur: perekat, pengembang, dan pemberi warna

ilustrasi telur (unsplash.com/Katherine Chase)

Telur adalah bahan multitasking yang super krusial. Kuning telur punya lemak yang bikin adonan lebih lembut dan kaya rasa, sedangkan putih telur berperan membantu kue mengembang saat dikocok. Telur juga bertindak sebagai emulsifier, menyatukan bahan cair dan kering supaya adonan lebih stabil.

Selain itu, telur memberi warna keemasan yang cantik saat kue matang. Jumlah telur yang terlalu sedikit bikin kue rapuh, sementara terlalu banyak bikin teksturnya jadi padat dan rasa amisnya lebih terasa. Intinya, telur itu “lem alami” yang bikin adonan tetep solid.

3. Gula: pemanis sekaligus penjaga tekstur

ilustrasi gula (pixabay.com/pasja1000)

Gula memang terkenal sebagai pemanis, tapi fungsinya jauh lebih luas. Gula membantu menyerap air dan melemahkan ikatan gluten. Hasilnya adalah kue yang lembut dan gak cepat kering.

Saat dipanggang, gula mengalami karamelisasi yang menghasilkan warna lebih cantik dan aroma makin menggoda. Gula juga berpengaruh pada tingkat “spreadcookies. Semakin banyak gula, cookies makin melebar dan renyah. Kalau dikurangi terlalu banyak, kue bisa jadi pucat, keras, dan kurang nikmat. Jadi, jangan anggap gula sekadar elemen tambahan, ya!

4. Lemak: Pemberi kelembutan

ilustrasi margarin (pexels.com/Felicity Tai)

Mentega, margarin, atau minyak adalah lemak; dan mereka sangat berperan dalam menciptakan tekstur yang moist dan lembut. Lemak menghambat pembentukan gluten sehingga adonan gak terlalu keras. Lemak juga menyumbang rasa dan aroma khas, terutama mentega yang punya karakter creamy. Dalam cookies, lemak membantu memberikan tekstur renyah, sedangkan dalam cake lemak membantu adonan mengembang lebih merata. Pilihan jenis lemak akan menentukan karakter kuemu: minyak bikin kue lebih moist, mentega memberikan rasa lebih legit.

5. Baking powder dan baking soda: pengembang yang bikin kue mekar

ilustrasi baking powder (pexels.com/Tara Winstead)

Dua bahan ini sering dianggap sama, padahal mereka bekerja dengan cara berbeda. Baking soda bereaksi dengan bahan asam (seperti yogurt atau brown sugar) untuk menghasilkan gelembung udara yang bikin kue mengembang. Sementara, baking powder sudah mengandung asam dan basa, jadi bisa bereaksi sendiri saat terkena cairan dan panas. 

Penggunaan yang pas bikin tekstur kue jadi empuk dan ringan. Namun, kalau kebanyakan, kue bisa mengembang berlebihan lalu ambruk dan meninggalkan rasa pahit. Jadi, ukurannya harus presisi!

6. Cairan: pengikat semua bahan

ilustrasi menambahkan susu ke dalam adonan (freepik.com/master1305)

Air, susu, santan, atau jus tergolong cairan yang bikin adonan menyatu. Cairan membantu membentuk gluten, melarutkan gula, dan mengaktifkan bahan pengembang. Susu menambah rasa gurih dan warna, sedangkan santan menghasilkan kue yang lebih creamy

Jika cairan yang ditambahkan terlalu banyak, adonan akan jadi terlalu encer dan kue jadi gagal mengembang. Sementara, terlalu sedikit bikin adonan kering dan sulit tercampur. Kuncinya, ikuti rasio yang tepat sesuai resep.

Dengan memahami fungsi setiap bahan, kamu bakal makin jago nge-mix adonan tanpa panik. Kamu bisa eksperimen, ganti bahan, atau bikin versi sehat tanpa takut kue jadi zonk. Ingat, baking itu kombinasi ilmu dan feeling!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team