Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makanan vegetarian (freepik.com/timolina)

Intinya sih...

  • Makanan vegetarian tidak selalu halal, karena bisa saja peralatan yang digunakan bersama dengan produk non-halal.
  • Bahan tambahan seperti perasa, saus, dan minyak dalam makanan vegetarian bisa mengandung alkohol atau gelatin non-halal.
  • Daging vegetarian juga berpotensi non-halal, bahkan jika bahan utamanya halal, dan beberapa jenis memiliki embel-embel hara, seperti babi dan anjing.

Vegetarian merupakan gaya hidup yang menerapkan pola makan berbahan berbahan nabati dan sayuran, tidak makan daging. Vegetarian bukanlah vegan, biasanya tetap mengonsumsi produk dari hewan, seperti susu, telur, keju, dan produk turunannya. Walau makanan vegetarian kerap dianggap aman, ternyata tidak semuanya halal, lho!

Selama ini makanan vegetarian dianggap aman, karena tidak perlu khawatir terhadap daging yang digunakan dan metode penyembelihannya. Namun, perlu diperhatikan bahwa zat-zat tambahan berpotensi membuat makanan vegetarian menjadi non-halal. Lantas, kenapa makanan vegetarian belum tentu halal? Yuk, simak sampai selesai!

1. Penggunaan alat yang bergantian dengan produk non-halal

ilustrasi peralatan memasak (unsplash.com/rickysinghy)

Sebelum kamu membeli makanan vegetarian, sebaiknya perhatikan menu lain yang tersedia. Sebab, jika peralatan yang digunakan secara bergantian dengan produk non-halal, maka hal itu akan membuat makanan vegetarian menjadi dipertanyakan kehalalannya.

Misalnya, sebuah restoran menyediakan menu vegetarian berupa sup krim jagung, sapo tahu, dan sate jamur. Sedangkan, menu lainnya, terdapat sate babi dan tito (perut babi). Meski menunya berbeda, tetapi pisau, alat pemanggang satai, dan peralatan memasak yang digunakan secara bergantian.

Hal tersebut membuat makanan vegetarian berpotensi menjadi non-halal, meski bahan yang digunakan halal. Peralatan memasak hingga piring saji tidak boleh digunakan bergantian untuk menyiapkan makanan non-halal.

2. Bahan tambahan dalam makanan vegetarian

ilustrasi aneka bumbu makanan (unsplash.com/jonathanborba)

Beberapa bahan tambahan seperti perasa, saus, maupun minyak yang digunakan dalam menu-menu vegetarian belum tentu halal. Bahan-bahan tersebut bisa saja mengandung alkohol maupun gelatin non-halal.

Salah satu bahan tambahan dalam makanan vegetarian, yakni mirin, cuka anggur, atau rum. Keduanya mengandung alkohol, meski tingkatnya cukup rendah. Namun, tetap saja membuat makanan vegetarian jadi non-halal.

Beberapa jenis keju berpotensi mengandung rennet non-halal dalam pembuatannya. Demikian pula dengan gelatin, tidak semuanya berasal dari hewan yang dihalalkan. Bahkan, penambahan roti yang disajikan dalam menu vegetarian pun, ada kemungkinan mengandung alkohol dan minyak non-halal dalam adonannya.

3. Daging vegetarian pun tidak luput dari potensi non-halal

ilustrasi daging vegetarian (commons.wikimedia.org/Pauloleong2002)

Daging vegetarian alias daging palsu yang terbuat dari bahan nabati juga menjadi salah satu makanan populer. Jika diperhatikan lebih dalam, daging vegetarian juga tidak luput dari potensi non-halal. Bisa saja menggunakan bahan non-halal untuk membuatnya memiliki aroma, tekstur, dan rasa yang mendekati daging.

Bahkan, meski bahan yang digunakan untuk membuat daging vegetarian halal, tapi belum tentu mendapatkan sertifikasi halal. Daging vegetarian semakin beragam, mulai rasa sapi, ayam, dan kambing. Beberapa tahun belakangan juga muncul meat vegan babi. 

Meat vegan babi dapat dibuat dari bahan yang diharamkan, karena tidak menggunakan unsur daging babi. Namun, produk dengan embel-embel babi, anjing,  dan produk lain yang diharamkan, membuatnya tidak mendapatkan sertifikasi halal. Jadi, tidak hanya pada produknya, tapi juga nama produk yang digunakan. 

Hal ini dilakukan, supaya konsumen muslim tidak mendekati dan mengonsumsi produk non-halal. Selain dari namanya, enzim mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatannya juga belum jelas kehalalannya. Kamu pun perlu berhati-hati sebelum membeli daging vegetarian yang beredar di pasaran.

Makanan vegetarian sebenarnya tidak benar-benar dapat dipastikan kehalalannya. Solusinya, kamu dapat mengonsumsi produk alami dan dipastikan halal, seperti sayur segar, telur, dan seafood. Jika ingin lebih aman, kamu dapat membuatnya sendiri di rumah.

Kamu harus lebih teliti dan kritis saat berada di luar negeri atau tempat yang jarang ditemukan makanan halal. Pilihlah produk salad sayur segar dengan salad dressing terpisah. Pastikan kamu membaca atau menanyakan kandungan salad dressing yang akan dikonsumsi.

Editorial Team