Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi espresso (unsplash.com/Kevin Butz)

Di dunia kopi, espresso dan long black sering jadi pilihan utama bagi penikmat kopi hitam. Sekilas, keduanya tampak mirip karena sama-sama tidak mengandung susu maupun gula. Tapi, ternyata keduanya punya karakter yang sangat berbeda—baik dari cara penyajian, rasa, hingga kekuatan rasa yang dihasilkan.

Kalau kamu penasaran kopi mana yang lebih bold dan cocok untuk selera kamu, penting untuk memahami perbedaan antara espresso dan long black. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan utama antara keduanya, sehingga kamu bisa memilih kopi hitam favoritmu.

1. Metode penyajian

ilustrasi pembuatan espresso (unsplash.com/Tim St. Martin)

Espresso dibuat dengan cara mengekstrak bubuk kopi halus menggunakan tekanan tinggi langsung ke dalam cangkir kecil. Proses ini menghasilkan minuman dengan volume kecil, biasanya hanya sekitar 30 ml per shot, tapi sangat pekat dan kuat. Tidak ada tambahan air dalam penyajiannya, itulah sebabnya espresso dikenal sebagai dasar dari banyak minuman kopi lainnya.

Sementara itu, long black dibuat dengan menuangkan espresso ke atas air panas, bukan sebaliknya. Metode ini menjaga lapisan crema tetap utuh di atas permukaan kopi, yang memberi aroma khas dan rasa yang seimbang. Meskipun tetap menggunakan espresso sebagai basis, long black punya volume yang lebih besar dan kesan yang lebih ringan saat diminum.

2. Rasa dan kekuatan

ilustrasi long black coffee (unsplash.com/Alfred Kenneally)

Dalam hal rasa, espresso dikenal dengan karakter yang tajam, pekat, dan sangat intens. Setiap tegukan langsung ‘menyentak’ lidah dengan cita rasa yang tebal, cocok untuk kamu yang mencari pengalaman kopi yang kuat dan langsung terasa. Espresso adalah jenis kopi yang tidak kompromi—langsung, padat, dan to the point.

Sebaliknya, long black punya rasa yang lebih lembut dan menyebar. Penambahan air panas membantu mengembangkan aroma dan rasa kopi tanpa membuatnya encer atau hambar. Ini membuat long black terasa lebih seimbang dan cocok bagi kamu yang ingin menikmati rasa espresso tapi dalam versi yang lebih kalem dan bisa dinikmati perlahan.

3. Tingkat keasaman dan aftertaste

ilustrasi espresso (unsplash.com/Chase Eggenberger)

Espresso biasanya memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi karena tidak ada campuran air yang mengencerkan konsentrat kopi. Aftertaste-nya pun cenderung lebih menempel di lidah dan bisa terasa cukup lama setelah diminum. Buat penikmat kopi sejati, sensasi ini adalah bagian dari kenikmatan espresso yang tidak tergantikan.

Long black menawarkan sensasi yang berbeda—keasamannya lebih lembut dan aftertaste-nya lebih bersih. Kamu tetap bisa merasakan cita rasa asli espresso, tapi dalam versi yang tidak terlalu ‘menggigit’. Karena itulah long black sering menjadi pilihan ideal bagi pemula atau mereka yang ingin mencoba kopi hitam tanpa langsung ‘ditampar’ rasa pahit yang terlalu kuat.

4. Volume dan kekentalan

ilustrasi long black coffee (pexels.com/Elle Hughes)

Espresso punya volume yang kecil tapi konsentrat rasa yang sangat tinggi. Dalam satu shot sekitar 30 ml, kamu akan menemukan semua kekuatan dan kekayaan rasa kopi. Kekentalannya tinggi, bodi kopi terasa tebal, dan cocok untuk kamu yang ingin sensasi cepat dan intens dari satu tegukan saja.

Long black justru punya volume yang jauh lebih besar, berkisar antara 120–150 ml, tergantung takaran air panas yang digunakan. Meski lebih encer, karakter dasar espresso tetap terasa karena tidak ada tambahan bahan lain. Ini membuat long black lebih cocok untuk dinikmati perlahan sambil ngobrol atau bersantai.

5. Mana yang lebih bold?

ilustrasi espresso (unsplash.com/Collin Merkel)

Dari semua perbandingan di atas, espresso jelas menjadi yang paling bold. Rasanya lebih pekat, kuat, dan langsung ‘menampar’ lidah sejak tegukan pertama. Buat kamu yang suka tantangan dalam rasa kopi, espresso adalah pilihan yang tidak akan mengecewakan.

Namun, kalau kamu lebih suka sensasi yang lembut, tetap khas kopi, tapi bisa diminum perlahan tanpa terlalu mengguncang lidah—long black adalah jawabannya. Meski lebih tenang, long black tetap punya kedalaman rasa yang memikat, terutama buat penikmat kopi yang menghargai keseimbangan.

Jadi, pilihan antara espresso dan long black sangat tergantung pada preferensi rasa kamu. Kalau kamu suka rasa kopi yang pekat dan intens, espresso adalah jawaban yang paling bold. Tapi kalau kamu mencari rasa kopi hitam yang lebih halus dan tetap berkarakter, long black layak jadi favoritmu berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team