ilustrasi shortcrust pastry dan ronde taart (freepik.com/jcomp | freepik.com/azerbaijan-stockers)
Pie susu menjadi salah satu camilan dan oleh-oleh khas Bali yang laris diburu wisatawan. Meski dikenal sebagai kue khas Bali, tapi pie susu merupakan perpaduan kuliner Hong Kong dan Portugis. Konon, diperkenalkan oleh Tengs Cha Chaan pada 1940-an di Hong Kong.
Kala itu, pie susu sengaja dibuat untuk menyaingi restoran dimsum yang terkenal. Kemudian, pie susu banyak dijual di cafe dan toko-toko roti Amerika serta Eropa. Namun, pie susu khas Hong Kong dan pie susu khas Portugis memiliki perbedaan. Pinggiran pie susu khas Hong Kong menggunakan puff pastry, sedangkan pinggiran pie susu khas Portugis menggunakan shortcrust pastry.
Pie susu khas Bali menjadi perpaduan antara keduanya. Bentuknya seperti shortcrust pastry Portugis, sedangkan isiannya berupa egg custard yang menyerupai pie susu khas Hong Kong.
Kue lontar Papua dibawa masuk oleh serdadu Hindia Belanda pada 1910 silam. Namanya bukan berasal dari tanaman lontar, melainkan bahasa Belanda ronde taart yang berarti kue bundar. Karena penduduk lokal kesulitan melafalkannya, maka menyebutnya sebagai kue lontar.
Para serdadu tersebut mulanya mengajari penduduk setempat untuk membuat kue lontar supaya mereka tidak perlu mendatangkannya dari Belanda. Lambat laun, kue tersebut menyebar dari Fakfak ke berbagai penjuru di Papua.