Ngiler! 10 Sajian Mirip Urap Khas Nusantara, Ada yang dari Daerahmu?

Lambai merupakan sajian urap yang populer bagi masyarakat Aceh. Masyarakat Aceh biasanya menyajikan lambai sebagai menu hidangan di bulan puasa. Lambai tak hanya dikenal sebagai sajian mengenyangkan melainkan dipercaya berkhasiat untuk kesehatan.

Lambai terdiri dari 44 jenis dedaunan yang diiris dan dicincang kecil-kecil lalu ditaburi kelapa yang sudah disangrai dan dibumbui. Beberapa jenis dedaunan yang sering digunakan adalah daun pegagan, daun jeruk perut, kemangi, pohpohan, dan lain sebagainya.

Agar lambai semakin nikmat dan harum, biasanya ditambahkan dengan taburan irisan bawang merah, cabai rawit, irisan bawang merah, perasan jeruk nipis dan emping.

Yang membedakan lambai dengan sajian urap umumnya adalah penggunaan asam sunti, yaitu belimbing wuluh yang dikeringkan. Hal inilah yang menambah cita rasa asam yang kuat pada lambai.

Berlanjut ke daerah Sumatera, ada sajian lainnya yang mirip dengan urap. Sajian ini di kenal dengan nama anyang.

Anyang adalah sajian yang populer bagi masyarakat Melayu di daerah Medan, Riau, dan beberapa kota rumpun Melayu di Sumatera. Sama seperti lambai di Aceh, anyang juga menjadi sajian khusus yang selalu ada di bulan puasa.

Ada berbagai jenis sayuran pada sajian anyang seperti daun singkong, pakis, kacang panjang, tauge, kecombrang dan lainnya. Biasanya pakis menjadi sayuran wajib yang ada pada sajian ini sehingga beberapa orang menyebutnya sebagai anyang pakis. Tentu saja bahan yang wajib selalu ada adalah kelapa sangrai yang telah dibumbui dan dicampur dengan ebi.

Hadirnya ebi pada kelapa sangrai menjadikan anyang ini terasa gurih. Selain itu, anyang memiliki rasa menonjol dari irisan bawang merah mentah, rasa asam dari jeruk nipis, dan aroma kecombrang yang memperkuat rasa. Beberapa sajian anyang menggunakan sayuran mentah yang sehingga memilki tekstur krenyes saat dimakan.

Di daerah Jawa Tengah, ada sajian urap lainnya yang dinamakan gudangan. Seperti urap pada umumnya, gudangan terdiri beberapa sayuran rebus seperti wortel iris, kangkung, kubis, kacang panjang dan lainnya.

Pada hidangan gudangan, wortel menjadi sayuran wajib dan khas. Untuk bumbu, gudangan menggunakan kelapa yang telah dikukus bersama bumbu halus. Biasanya, gudangan dilengkapi dengan potongan telur rebus.

Pulau Dewata juga memiliki sajian urap khasnya sendiri bernama jukut urab. Jika urap pada umumnya menggunakan beragam jenis sayuran, jukut urab lebih sederhana jika dilihat dari isian sayurannya. Biasanya menggunakan kacang panjang, tauge, kangkung atau bayam lalu disajikan dengan kelapa berbumbu.

Uniknya, bumbu kelapa jukut urab diberi tambahan terasi dan daun jeruk untuk memperkuat aroma.

Masih dari Bali, ada jenis sajian lain yang mirip dengan urap bernama serombotan. Olahan sayuran ini menjadi sajian khas di daerah Kabupaten Klungkung. Isian sayuran yang biasanya digunakan adalah kacang panjang, tauge, dan kangkung. Serombotan disajikan dengan kelapa sangrai, kacang tanah goreng, dan bumbu khas bernama sambal koples.

Sambal koples ini dibuat dari potongan cabai, terasi panggang, dan kacang tanah goreng lalu diberi perasan jeruk limau. Sensasi pedas dan segar dari sambal ini menambah gurih dari sajian serombotan ini.

Berpindah ke daerah timur, ada Maluku dengan sajian urap khasnya yang dinamakan kohu-kohu. Kohu-kohu tetap menggunakan berbagai macam sayuran seperti timun, kacang panjang, taoge, dan buncis yang telah dikukus.

Kelapa parut pada sajian kohu-kohu tidak disangrai melainkan direbus. Uniknya, karena wilayah Maluku dikelilingi perairan lautan, kohu-kohu biasanya disajikan dengan suwiran ikan cakalang atau ikan tongkol asap. Untuk teman sajian, kohu-kohu dilengkapi dengan singkong rebus.

Kuluban adalah sajian urap yang khas bagi masyarakat Jepara, Jawa Tengah. Layaknya urap pada umumnya, ada beberapa sayuran yang digunakan dalam sajian ini seperti kacang panjang, taoge, dan daun kacang panjang.

Ciri khas lain dari sajian kuluban yang membedakannya dengan urap adalah adanya potongan nangka muda rebus dan tauge mentah. Tentunya, parutan kelapa berbumbu hadir sebagai penambah rasa gurih. Bumbu ini ditambah juga dengan terasi bakar.

Urap latoh menjadi sajian khas urap yang populer bagi masyarakat Rembang, Jawa Tengah. Jika biasanya urap menggunakan sayuran, urap latoh menggunakan bahan lain yang bernama latoh.

Latoh adalah jenis rumput laut yang hidup di perairan laut Rembang. Warnanya hijau dan berbentuk batang dengan bulatan kecil seperti kumpulan telur ikan. Beberapa menyebut latoh sebagai anggur laut.

Untuk menikmatinya, latoh tidak perlu dimasak, hanya dicuci hingga bersih dan ditambahkan dengan bumbu urap yang terdiri dari kelapa, bawang putih, cabai, daun jeruk, terasi dan garam. Rasa bumbu yang gurih dan tekstur latoh yang kenyal menambah sensasi tersendiri.

Varian urap lain adalah trancam yang populer di daerah Jawa Tengah. Sayuran yang digunakan pada sajian ini cukup sama dengan sajian urap lainnya seperti kacang panjang, tauge, daun kemangi dan irisan timun. Bedanya, sayuran ini tidak disajikan mentah kemudian dicampur dengan kelapa berbumbu.

Beberapa sajian trancam menggunakan kelapa bumbu yang masih mentah.

Di daerah Bali, ada satu jenis sajian yang dinamakan lawar. Umumnya lawar menggunakan suwiran daging seperti ayam. Namun, ada beberapa variasi lain yang menggunakan sayuran. Penyajiannya diberi taburan bumbu kelapa dengan rasa yang khas. Tidak seperti sajian urap lainnya, kelapa pada sajian lawar tidak disangrai terlebih dahulu.

Nah, itu tadi 10 sajian urap khas yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Ada yang sudah kamu coba? Bagikan di kolom komentar ya!