Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kuliner mengandung babi (vecteezy.com/Natthapon Ngamnithiporn)

Ketika kamu sedang menjelajahi destinasi baru, menjajal kuliner lokal menjadi pengalaman tak terlupakan.  Namun terkadang kamu perlu lebih berhati-hati terutama jika kamu memiliki preferensi makanan tertentu. Seperti misalnya saja menjauhi makanan yang mengandung babi. Terlebih lagi, kuliner mengandung babi bisa menjadi masalah bagi mereka yang menjalani diet atau keyakinan tertentu.

Dalam artikel ini akan dibahas lima tips cepat yang dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi kuliner yang mengandung babi sehingga kamu dapat menikmati perjalananmu tanpa khawatir terhadap preferensi makananmu.

Seperti apa tips cepat mengetahui kuliner mengandung babi atau tidak? Ini dia penjelasan selengkapnya.

1. Pelajari makanan khas lokal

jokbal (commons.wikimedia.org/ayustety)

Sebelum memulai petualangan kulinermu di suatu destinasi, langkah pertama yang sangat penting adalah mempelajari dengan seksama makanan khas daerah tersebut. Ini tidak hanya melibatkan pemahaman tentang nama-nama hidangan, tetapi juga memahami bahan-bahan utama yang umumnya digunakan dalam masakan setempat. Contohnya, jika kamu berencana mengunjungi Korea Selatan, kenali makanan seperti samgyeopsal, jokbal, atau bossam; dan ketahui bahan-bahan apa yang digunakan dalam proses pengolahannya.

Penting untuk mencari tahu lebih lanjut tentang cara makanan tersebut disajikan dan apakah terdapat kecenderungan penggunaan daging babi dalam hidangan-hidangan tersebut. Dengan pengetahuan ini, kamu dapat mengidentifikasi kemungkinan adanya daging babi dalam menu makanan dan membuat keputusan yang lebih cerdas saat memesan. Misalnya, jika hidangan khas daerah tersebut umumnya menggunakan daging sapi atau ayam, kemungkinan besar kamu dapat menghindari makanan yang mengandung babi.

2. Pahami istilah kuliner lokal

Editorial Team

Tonton lebih seru di