Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kue nastar (vecteezy.com/Fadhilaturrahmi)

Kue nastar selalu menjadi favorit saat Lebaran atau momen spesial lainnya. Tekstur yang lembut dengan isian selai nanas yang manis membuat nastar begitu digemari oleh banyak orang. Selain rasanya yang lezat, nastar juga identik dengan kelembutan yang langsung lumer di mulut. Namun, tidak semua orang berhasil membuat nastar dengan tekstur yang sempurna. Ada beberapa kendala umum yang sering terjadi, seperti adonan yang terlalu keras, retak saat dipanggang, atau bahkan kurang lembut ketika dimakan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan. Mulai dari pemilihan bahan hingga teknik memanggang, semua langkah harus diperhatikan agar nastar buatanmu tidak hanya enak, tetapi juga memiliki tampilan yang cantik. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kamu bisa membuat nastar yang lebih lembut, wangi, dan tentunya anti gagal. Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Gunakan bahan berkualitas

ilustrasi bahan adonan nastar (freepik.com/KamranAydinov)

Kualitas bahan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir nastar. Pilih mentega atau butter berkualitas tinggi untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih gurih. Jangan lupa gunakan tepung terigu protein rendah agar nastar tetap renyah di luar tetapi lumer di dalam. Selain itu, pastikan bahan-bahan seperti kuning telur dan gula halus dalam kondisi segar agar adonan lebih mudah tercampur dengan baik.

Selain itu, gunakan selai nanas buatan sendiri untuk hasil yang lebih maksimal. Selai nanas yang dibuat sendiri cenderung memiliki tekstur yang lebih kental dan rasa yang lebih alami dibandingkan dengan selai kemasan. Masak selai hingga benar-benar kering agar tidak membuat nastar cepat basi atau melembek setelah disimpan.

2. Takaran dan teknik mengaduk yang tepat

ilustrasi mengaduk adonan (dok. pribadi/lumine fai)

Menggunakan takaran yang tepat adalah kunci keberhasilan dalam membuat nastar. Jangan sampai adonan terlalu lembek atau terlalu kering, karena bisa memengaruhi tekstur akhir. Gunakan timbangan digital untuk mendapatkan hasil yang konsisten setiap kali membuat nastar. Selain itu, hindari menguleni adonan terlalu lama karena bisa membuat nastar menjadi keras setelah dipanggang.

Teknik mengaduk juga perlu diperhatikan. Aduk adonan dengan metode aduk lipat menggunakan spatula atau tangan secara perlahan. Teknik ini membantu menjaga adonan tetap lembut dan tidak terlalu padat. Jika menggunakan mixer, gunakan kecepatan rendah dan hanya sampai bahan tercampur rata agar gluten dalam tepung tidak terlalu berkembang.

3. Bentuk nastar dengan ukuran seragam

ilustrasi oles nastar dengan telur (vecteezy.com/syech imam Al Kautsar)

Agar nastar matang secara merata, pastikan ukurannya seragam. Gunakan sendok takar atau timbangan kecil untuk membuat bulatan nastar dengan berat yang sama. Ukuran yang seragam juga membuat tampilan nastar lebih rapi dan profesional. Jika terlalu besar, nastar bisa menjadi kurang renyah dan membutuhkan waktu panggang lebih lama.

Saat membentuk nastar, pastikan adonan tidak terlalu tipis agar selai tidak bocor saat dipanggang. Gunakan tangan yang sudah sedikit diberi tepung atau mentega agar adonan tidak lengket. Setelah itu, tata nastar di atas loyang dengan jarak yang cukup agar udara panas bisa mengalir dengan baik saat proses pemanggangan.

4. Panggang dengan suhu yang tepat

ilustrasi oven nastar (dok. pribadi/lumine fai)

Suhu oven yang tepat sangat penting dalam menentukan hasil akhir nastar. Panggang nastar di suhu sekitar 140-150 derajat Celsius dengan api atas bawah selama 20-25 menit. Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat nastar cepat pecah atau gosong di bagian bawah, sementara suhu yang terlalu rendah bisa membuatnya kurang matang.

Untuk mendapatkan warna keemasan yang cantik, kamu bisa memanggang nastar dalam dua tahap. Panggang pertama hingga setengah matang, lalu olesi dengan campuran kuning telur dan sedikit susu untuk memberikan efek mengkilap. Panggang kembali hingga permukaan nastar berubah warna menjadi kuning keemasan yang menggoda.

5. Simpan dengan cara yang benar

ilustrasi nastar di wadah (vecteezy.com/dimascameeo)

Agar nastar tetap awet dan enak dalam waktu lama, simpan dalam wadah kedap udara setelah benar-benar dingin. Jangan menutup wadah saat nastar masih hangat karena bisa menyebabkan kondensasi dan membuatnya cepat melembek. Pilih toples berbahan kaca atau plastik berkualitas baik untuk menjaga kerenyahan nastar lebih lama.

Jika ingin menyimpan dalam jumlah besar, pisahkan nastar dengan kertas roti agar tidak saling menempel. Letakkan di tempat yang sejuk dan hindari paparan langsung sinar matahari agar kualitasnya tetap terjaga. Dengan cara penyimpanan yang tepat, nastar bisa bertahan hingga beberapa minggu tanpa kehilangan tekstur lembutnya.

Dengan menerapkan tips dan trik di atas, kamu bisa membuat nastar yang lembut, lumer di mulut, dan tentunya anti gagal! Jangan ragu untuk mencoba dan bereksperimen dengan berbagai variasi nastar agar lebih kreatif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian