ilustrasi mengocok putih telur dengan mixer (pixabay.com/AronHerne)
Mengocok putih telur harus dilakukan perlahan. Tak bisa langsung dengan kecepatan tinggi, tapi dimulai dengan kecepatan mixer paling rendah terlebih dahulu. Baru kemudian dinaikkan sedikit demi sedikit.
Apabila kamu mengocok putih telur langsung dengan kecepatan maksimal, nanti hasilnya volume dari kocokan putih telur tersebut jadi cepat turun. Penyebabnya adalah gelembung udara yang terbentuk tak stabil. Jadi, teksturnya mudah pecah dan turun kembali.
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya bahwa proses pengocokan putih telur itu harus melalui tiga tahap, yaitu tahap berbusa, puncak tumpul (soft peak), dan puncak runcing (hard peak). Pada tahap pertama, putih telur dikocok hingga berbusa dan gelembung-gelembung udara mulai terbentuk.
Lalu pada tahap kedua, putih telur yang dikocok sudah mulai kaku dan adonannya membentuk seperti bukit. Saat mixer dimatikan dan kocokan diangkat, adonannya akan ikut terangkat lalu jatuh kembali ke mangkuk. Dan untuk tahap terakhir, kocokan putih telur akan menjadi sangat kaku, lalu membentuk puncak-puncak yang runcing. Nanti saat mixer dimatikan dan kocokan diangkat, adonan sudah tak akan jatuh lagi ke mangkuk.
Bagaimana, tips mengocok putih telur tadi mudah diterapkan, kan? Kini mengocok putih telur sudah bukan hal yang sulit lagi bagimu, deh. Walau langkahnya banyak, tapi hasil akhirnya bakal maksimal. Selamat mencoba, ya.