Proses penyajian topot, kuliner khas Desa Peliatan, Ubud. (youtube.com/Gung diandra)
Sebagai tempat wisata populer di Bali, Ubud memiliki kuliner khas bernama topot. Topot ini adalah kuliner tradisional yang berasal dari Desa Peliatan, Ubud. Topot mirip dengan entil, kuliner khas Desa Pupuan Tabanan.
Perbedaannya terletak pada daun yang digunakan untuk membungkus. Entil menggunakan daun telengidi, sedangkan topot menggunakan daun bambu.
Cara membuatnya mudah. Beras yang telah dicuci dicampur dengan garam dan sedikit minyak kelapa, lalu dibungkus daun bambu yang diikat dengan talu upas dari pelepah pisang. Kemudian, dikukus dengan api sedang kurang lebih selama 3—4 jam.
Topot disajikan dengan sayur urap, serundeng, dan sambal dengan wadah dari daun pisang. Topot biasanya digunakan sebagai menu sarapan di pagi hari. Harga seporsi topot mulai dari Rp5.000. Topot menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dengan nomor registrasi 2016006542 untuk kategori kemahiran dan kerajinan tradisional sejak 2016, lho!
Kuliner tradisional khas Gianyar memiliki ciri khas rasa yang sedikit pedas. Jika tidak menyukai masakan pedas, kamu bisa meminta penjual untuk menambahkan sambal sesuai keinginanmu. Mau coba yang mana, nih?