ilustrasi daging wagyu (vecteezy.com/Julio Pradhana)
Setelah disembelih, daging wagyu gak langsung dipotong-potong untuk dijual. Ada proses aging atau pematangan daging yang bikin rasanya makin mantap.
Ada dua teknik yang biasa dipakai: dry aging dan wet aging. Dry aging dilakukan dengan cara menggantung daging di ruang bersuhu dan kelembaban tertentu selama beberapa minggu. Tujuannya untuk memecah jaringan otot dan memperkuat rasa.
Sementara itu, wet aging dilakukan dengan cara menyimpan daging dalam kemasan vakum, supaya tetap juicy tapi tetap punya rasa yang lebih dalam. Kedua proses ini bantu meningkatkan keempukan daging dan memperkaya rasa alami wagyu yang sudah luar biasa dari sananya.
Sekarang kamu tahu kan, kenapa wagyu bisa disebut sebagai daging paling mewah di dunia? Bukan cuma karena asal-usulnya dari Jepang, tapi karena ada banyak faktor ilmiah di balik setiap potongannya. Dari genetika sapi, kadar lemak sehat, hingga cara pemeliharaan yang penuh perhatian, semuanya dirancang untuk menghadirkan kualitas terbaik.
Kalau suatu saat kamu punya kesempatan buat mencicipi wagyu, jangan cuma lihat harganya aja. Ingat semua proses di baliknya, dan rasakan sendiri keistimewaan yang sudah dijelaskan lewat sains. Nikmat banget, bukan cuma di lidah, tapi juga secara keseluruhan pengalaman makan!