Salah satu kios di sebuah pasar di Jepang yang menjual belut jepang. (commons.wikimedia.org/Savannah Rivka)
Meski dijadikan hidangan favorit banyak orang, nyatanya saat ini belut Jepang sedang menghadapi masalah serius pada populasinya di alam liar. Sejak tahun 1980-an populasi belut Jepang terus menyusut hingga angka 90 persen.
Dilansir BBC, menurunnya populasi belut Jepang di alam, selain karena perburuan oleh manusia, juga disebabkan karena adanya penghalang di sepanjang saluran air yang membuat mereka sulit bermigrasi, polusi, hingga perubahan-perubahan di laut. Kondisi ini lantas membuat pemerintah Jepang telah memasukkan belut Jepang ke daftar hewan terancam punah dan mencoba mengontrol peredaran belut untuk dikonsumsi sejak 2013.
Salah satu cara yang ditempuh adalah membuat budidaya belut Jepang. Hanya saja para peternak masih kesulitan untuk mereproduksi belut ini karena kebiasaannya untuk migrasi. Alhasil hingga saat ini tak banyak peternak belut Jepang yang membuat perburuan mereka di alam liat masih berlanjut.
Keberadaan belut Jepang rasanya seperti dilema tersendiri bagi banyak orang. Di satu sisi mereka merupakan komoditas yang sangat penting bagi kuliner negara-negara Asia Timur. Akan tetapi, di satu sisi ancaman kepunahan juga menghantui jenis ini jika manusia terus menerus memburunya tanpa melakukan upaya konservasi.
Semoga saja pembudidaya belut Jepang dapat menemukan solusi untuk memproduksi belut ini di kolam buatan tanpa harus mengambil belut yang ada di alam liar, ya!