Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membuat kue dengan yogurt (pixabay.com/qiu zhi)

Yoghurt adalah salah satu bahan fermentasi yang sering digunakan dalam pembuatan bererapa jenis kue. Bahan ini bisa menciptakan kedalaman rasa dan membuat tekstur kue lebih lembap jika dipakai dengan tepat.

Sayangnya, manfaat tersebut sering kali tidak didapat karena berbagai masalah saat membuatnya. Untuk mengetahui detail kesalahan tersebut, di bawah ini ada kekeliruan membuat kue dengan yoghurt supaya bisa kamu hindari.

1. Memakai yoghurt berkualitas buruk

ilustrasi yogurt (freepik.com/freepik)

Kalau kamu mendapati yoghurt memiliki rasa asam yang kecut dengan aroma aneh mengganggu, biasanya itu tanda kualitas produk telah menurun. Bila yoghurt rusak, jangan dipakai untuk membuat kue, karena bisa menghancurkan rasanya hingga membuat ketahanan kue jadi turun.

Yoghurt adalah olahan susu fermentasi yang memiliki rasa asam, terutama pada produk plain atau tawar. Walau rasanya asam, tapi bukan berarti makanan ini tak dapat rusak atau tidak memiliki masa kedaluwarsa.

Yoghurt bisa rusak karena banyak faktor, mulai dari terlalu lama disimpan di suhu ruang, telah melewati masa kedaluwarsa, terlalu lama disimpan di kulkas setelah segel dibuka, atau terkontaminasi bahan tertentu.

2. Pemakaian dalam jumlah berlebihan

ilustrasi produk yogurt (pixabay.com/samuelzarsky19)

Memakai yoghurt dalam jumlah berlebihan adalah kesalahan yang bisa mengubah struktur dan rasa kue. Memang keberadaan yoghurt bisa membuat kue lebih enak dan moist, tapi kalau jumlahnya terlalu banyak malah bisa membuat adonan kue susah ngeset bahkan gagal.

Rasa kue yang dilengkapi yoghurt dalam jumlah berlebihan juga akan menjadi kacau. Bahkan bisa sangat asam karena ketajaman yoghurt telah menutupi bahan-bahan lain yang dipakai dalam adonan tersebut. Untuk itu, perhatikan takaran yoghurt supaya bahan bisa bekerja optimal dan memuaskan.

3. Dipakai tanpa mengukur akurat bahan lain

ilustrasi timbangan dapur (pexels.com/Ron Lach)

Kalau kamu termasuk orang yang belum memiliki pengalaman tinggi dalam membuat kue, jangan sesekali mengubah resep dengan menambahkan bahan yang tidak ada dalam resep atau tips. Termasuk memasukkan yoghurt tanpa mengukur akurat bahan lain.

Itu karena yoghurt memiliki tekstur yang kental dan liquid. Kalau dimasukkan tanpa perhitungan akurat, adonan bisa jadi sangat encer. Hal tersebut biasanya mempengaruhi tekstur hingga kemampuan kue untuk mengembang. Maka dari itu, jika ingin menambahkan bahan ini, pastikan ada instruksi dalam resep supaya ukurannya pas.

4. Tidak diimbangi dengan pemanis yang pas

ilustrasi adonan gula pasir (freepik.com/unaihuiziphotography)

Penggunaan yoghurt yang tidak diimbangi dengan pemanis dalam takaran tepat bisa menyebabkan kue jadi terlalu asam, apalagi kalau rata-rata bahan yang dipakai punya rasa tawar atau ringan. Hal tersebut pastinya akan membuat makanan buatanmu kurang nikmat ketika disantap.

Biar rasanya seimbang, kamu perlu masukkan sejumlah pemanis seperti gula pasir, madu, atau stevia sekalipun. Bahkan kamu juga bisa tambahkan sensasi manis itu dari bahan alami, seperti wortel, apel, nanas, dan sejenisnya, tergantung jenis kue yang dimasak.

5. Tidak diaduk dengan baik

ilustrasi mengocok adonan (unsplash.com/Rob Wicks)

Perbedaan tekstur antara yoghurt dengan bahan kering sering kali memicu pengadukan tidak maksimal bagi beberapa orang. Hal tersebut bisa berdampak pada pencampuran tidak merata dan akan membuat tekstur kue agak berubah.

Yoghurt dapat dicampur berbarengan dengan minyak atau margarin cair. Kemudian aduk adonan menggunakan whisk atau alat lainnya sampai tercampur rata saja. Pengadukan berlebihan bisa membuat adonan jadi kempis saat dimasak atau menyebabkan kue gampang amblas dan bantat.

Yoghurt merupakan salah satu bahan andalan yang akan membuat kedalaman rasa kue jadi meningkat. Bahkan, bahan tersebut pun bisa membantu mengubah tekstur kue lebih moist sehingga tidak mudah seret. Namun, berbagai manfaat itu susah diperoleh kalau kamu masih menggunakan yoghurt berkualitas buruk, tidak ditakar, bahkan pengadukannya dilakukan secara asal-asalan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team