Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi calzone (vecteezy.com/MALAY CHANDRA)

Calzone adalah salah satu makanan khas Italia yang bentuknya mirip pastel raksasa, tapi berbahan dasar adonan pizza yang dilipat dan dipanggang. Isinya bisa beragam, mulai dari saus tomat, keju, daging, hingga sayuran, semuanya tertutup rapat oleh adonan roti yang renyah di luar dan empuk di dalam. Namun, untuk menghasilkan calzone yang sukses, adonan harus memiliki tekstur yang tepat: elastis, lentur, dan gak mudah robek saat dibentuk.

Banyak orang mengalami kesulitan saat membuat calzone karena adonannya terlalu keras, kaku, atau justru terlalu lembek hingga mudah robek saat dilipat dan ditutup. Padahal, kunci keberhasilan calzone terletak pada adonannya. Kalau adonannya sudah bagus, proses pembentukan dan pengisian jadi jauh lebih mudah. Yuk, simak lima tips berikut ini untuk bikin adonan calzone yang empuk, elastis, dan dijamin gak sobek saat dibentuk!

1. Gunakan tepung protein tinggi agar adonan lentur dan kuat

ilustrasi tepung terigu (freepik.com/freepik)

Tepung yang digunakan sangat memengaruhi hasil akhir dari adonan calzone. Gunakan tepung terigu protein tinggi atau tepung roti karena mengandung lebih banyak gluten. Gluten inilah yang memberikan struktur dan elastisitas pada adonan, sehingga bisa dibentuk tipis tanpa robek dan tetap mampu menahan isian di dalamnya saat dipanggang.

Kalau kamu menggunakan tepung serbaguna, hasilnya mungkin gak seelastis tepung protein tinggi. Tepung dengan kadar gluten yang rendah membuat adonan gampang sobek dan sulit ditarik tipis. Ini bisa jadi masalah besar terutama saat kamu mengisi calzone dengan bahan-bahan yang berat seperti keju atau daging. Maka dari itu, perhatikan jenis tepung yang kamu gunakan sejak awal proses pembuatan.

Selain itu, kamu bisa mencampurkan sedikit tepung semolina ke dalam adonan untuk menambah kekuatan struktur. Semolina membantu membuat permukaan adonan lebih renyah saat dipanggang tanpa mengurangi kelenturannya. Campuran ini sering digunakan oleh pembuat pizza profesional untuk hasil akhir yang lebih maksimal.

2. Uleni adonan hingga kalis dan elastis supaya gak gampang robek

ilustrasi uleni adonan (freepik.com/freepik)

Menguleni adonan adalah proses penting yang gak boleh asal-asalan. Adonan calzone harus diuleni hingga kalis elastis, yaitu ketika adonan bisa ditarik memanjang tanpa sobek. Proses ini membantu gluten berkembang dengan baik, sehingga teksturnya jadi lentur dan kuat. Uleni minimal 10–15 menit secara manual, atau sekitar 8–10 menit jika menggunakan mixer.

Ciri adonan yang sudah cukup elastis bisa dilihat dari windowpane test, yaitu dengan mengambil sedikit adonan dan menariknya tipis seperti membran. Kalau adonan gak robek dan tembus cahaya, berarti kamu sudah berhasil menguleni dengan benar. Jangan terburu-buru melipat adonan sebelum tahap ini tercapai, karena bisa menyebabkan adonan sobek saat dibentuk calzone.

Kalau adonan terlalu kering atau keras saat diuleni, kamu bisa tambahkan sedikit air secara bertahap. Sebaliknya, jika terlalu lengket, taburkan sedikit tepung. Yang penting, rasakan adonannya hingga lembut, kenyal, dan gak menempel di tangan. Adonan yang tepat akan bikin proses membentuk calzone jadi lebih mudah dan hasilnya jauh lebih memuaskan.

3. Diamkan adonan hingga mengembang dua kali lipat

ilustrasi diamkan adonan (commons.wikimedia.org/Nicolo)

Setelah adonan kalis, langkah penting berikutnya adalah proses fermentasi atau proofing. Diamkan adonan di wadah tertutup selama 1–2 jam, atau sampai ukurannya mengembang dua kali lipat. Proses ini membantu mengembangkan gluten secara alami dan menghasilkan tekstur yang empuk saat dipanggang. Selain itu, fermentasi juga menambah cita rasa adonan.

Gunakan wadah yang diolesi sedikit minyak dan tutup dengan kain bersih atau plastik wrap agar kelembapannya terjaga. Simpan di tempat hangat dan bebas angin supaya proses proofing berjalan lancar. Jangan terburu-buru menggunakan adonan sebelum mengembang sempurna, karena hasil akhirnya bisa keras dan gak elastis saat dibentuk.

Kalau kamu ingin hasil yang lebih beraroma, bisa juga melakukan cold fermentation, yaitu menyimpan adonan di kulkas semalaman. Cara ini memperlambat proses fermentasi dan membuat rasa adonan lebih kompleks. Sebelum digunakan, keluarkan dari kulkas dan diamkan di suhu ruang sekitar 30 menit supaya adonan kembali lentur dan mudah dibentuk.

4. Gilas adonan setipis mungkin tapi tetap fleksibel

ilustrasi gilas adonan (freepik.com/freepik)

Saat adonan sudah mengembang, waktunya membentuk calzone. Bagian ini cukup krusial karena kamu harus menggulung atau menggiling adonan setipis mungkin tanpa merobeknya. Tujuannya supaya kulit calzone bisa renyah setelah dipanggang, tapi tetap cukup kuat untuk menampung isian tanpa bocor.

Bagi adonan sesuai porsi, lalu gilas di atas permukaan yang sudah ditaburi tepung. Mulailah dari tengah ke arah luar dengan tekanan yang lembut. Pastikan ketebalan akhir sekitar 2–3 mm agar cukup lentur untuk dilipat. Jangan terlalu tipis karena bisa robek saat diberi isian, tapi juga jangan terlalu tebal karena akan membuat teksturnya bantat dan lama matang.

Kalau kamu kesulitan menggilas adonan, diamkan dulu selama 5–10 menit agar gluten rileks. Adonan yang terlalu elastis kadang akan "menyusut" kembali setelah digilas. Memberi waktu istirahat pendek di antara proses penggilingan akan membuat adonan lebih patuh dibentuk dan lebih fleksibel saat dilipat.

5. Jangan isi terlalu penuh dan pastikan pinggiran tertutup rapat

ilustrasi isi adonan (freepik.com/ azerbaijan_stockers)

Salah satu kesalahan umum dalam membuat calzone adalah mengisi terlalu banyak. Meskipun menggoda, terlalu banyak isian bisa membuat adonan susah ditutup dan berisiko robek saat dipanggang. Isian juga bisa bocor keluar, bikin tampilan calzone jadi berantakan dan sulit matang sempurna. Jadi, cukup isi bagian tengah secukupnya, lalu sisakan ruang di pinggir untuk dilipat.

Setelah menaruh isian, lipat adonan jadi bentuk setengah lingkaran. Tekan bagian pinggir dengan jari atau garpu agar tertutup rapat. Kamu juga bisa memelintir pinggiran adonan seperti membentuk pastel untuk hasil yang lebih estetik dan kedap udara. Ini penting agar isian tetap di dalam dan gak bocor saat calzone mengembang dalam oven.

Terakhir, sebelum memanggang, kamu bisa olesi permukaan calzone dengan telur atau minyak zaitun agar warnanya cantik dan permukaannya mengilap. Dengan pengisian yang tepat dan pinggiran yang tertutup rapi, calzone buatanmu akan matang sempurna, gak bocor, dan tampilannya menggugah selera banget.

Dengan memperhatikan lima tips di atas, kamu bisa membuat adonan calzone yang gak hanya elastis dan mudah dibentuk, tapi juga empuk saat digigit dan tampilannya menggoda. Gak perlu takut gagal, karena dengan latihan dan teknik yang benar, kamu bisa menyajikan calzone seenak buatan restoran Italia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team