Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi granola bar (vecteezy.com/Volodymyr)

Granola bar jadi salah satu camilan sehat yang praktis banget dibawa ke mana-mana. Selain tinggi serat dan energi, camilan ini juga cocok buat kamu yang lagi diet atau pengin ngemil tanpa rasa bersalah. Tapi, bikin granola bar sendiri di rumah ternyata gak semudah kelihatannya. Salah satu tantangan paling umum adalah teksturnya yang rapuh dan mudah hancur saat dipotong.

Kalau kamu sering mengalami masalah granola bar yang hancur, berantakan, atau gak bisa dipotong rapi, berarti ada beberapa teknik yang perlu diperbaiki. Mulai dari pemilihan bahan pengikat, cara memanggang, hingga proses pendinginan, semua punya pengaruh besar pada hasil akhirnya. Nah, berikut ini lima tips penting supaya granola bar buatanmu bisa padat, rapi, dan tetap lezat!

1. Gunakan bahan perekat alami yang cukup lengket dan stabil

ilustrasi bahan granola bar (vecteezy.com/Jheny Neriza)

Agar granola bar menyatu dengan baik, kamu perlu bahan perekat yang bisa mengikat semua campuran kering seperti oat, kacang, dan biji-bijian. Bahan yang sering dipakai adalah madu, sirup maple, atau sirup jagung karena teksturnya kental dan manis. Cairan ini membantu menyatukan bahan tanpa perlu tambahan pengawet.

Kalau kamu ingin versi yang lebih sehat dan alami, kamu bisa pakai campuran kurma yang diblender halus atau selai kacang alami. Teksturnya yang kental dan creamy bisa jadi pengikat yang efektif sekaligus menambah rasa gurih. Tapi pastikan jumlahnya cukup ya, jangan terlalu sedikit karena bisa bikin granola bar kering dan mudah hancur.

Selain itu, perbandingan bahan kering dan basah juga harus seimbang. Jangan terlalu banyak bahan kering karena bisa bikin adonan susah menyatu. Coba rasakan adonannya—kalau terlalu rapuh, tambahkan sedikit lagi perekat; tapi kalau terlalu lengket, tambahkan oat sedikit demi sedikit.

2. Tekan adonan dengan kuat dan merata sebelum dipanggang

ilustrasi adonan granola bar (pexels.com/Kate)

Setelah semua bahan tercampur rata, langkah penting berikutnya adalah menekan adonan ke loyang dengan kuat. Jangan asal ditekan, karena permukaan yang gak padat akan bikin granola bar retak saat dipotong. Kamu bisa pakai spatula, gelas datar, atau bahkan tangan yang dilapisi plastik untuk menekannya merata.

Menekan dengan kuat bikin adonan lebih padat dan menyatu, terutama di bagian tepi dan sudut. Banyak orang lupa menekan bagian samping, padahal itu bagian yang paling sering rapuh saat dipotong. Pastikan semua sudut tertutup dan permukaannya rata agar hasil akhir granola bar terlihat profesional.

Kalau perlu, kamu bisa tekan dua kali: sekali setelah menuangkan adonan ke loyang, lalu ulangi lagi setelah mendiamkannya sebentar. Semakin padat tekanannya, semakin besar kemungkinan granola bar kamu bisa dipotong mulus tanpa hancur berantakan.

3. Panggang dengan suhu rendah agar kering sempurna tanpa gosong

ilustrasi oven granola bar (commons.wikimedia.org/Jeremy Bronson)

Memanggang granola bar juga perlu diperhatikan, karena suhu terlalu tinggi bisa bikin bagian luar cepat gosong tapi dalamnya masih lembek. Suhu ideal biasanya sekitar 150–160°C dengan waktu memanggang 25–35 menit, tergantung ketebalan dan jenis bahan yang digunakan. Jangan tergoda menaikkan suhu karena ingin cepat matang ya!

Proses pemanggangan ini bertujuan mengeringkan campuran agar lebih kokoh dan awet. Kalau bagian dalam belum cukup kering, granola bar bisa terasa lengket dan susah dipotong. Tapi kalau terlalu lama dipanggang, granola bar bisa keras dan rasanya pahit karena bahan-bahan seperti kacang dan oat terlalu matang.

Cek secara berkala di menit ke-25, dan kalau bagian atas sudah mulai keemasan dan wangi, berarti sudah hampir matang. Setelah matang, jangan langsung dikeluarkan dari loyang. Biarkan tetap di dalam loyang selama proses pendinginan supaya teksturnya tetap utuh dan gak rapuh saat dipindahkan.

4. Dinginkan minimal satu jam sebelum dipotong agar teksturnya mengikat

ilustrasi granola bar (commons.wikimedia.org/Sakari Nylund)

Setelah keluar dari oven, granola bar harus didiamkan dulu hingga benar-benar dingin. Ini tahap penting yang sering dilewatkan dan bikin hasil akhirnya hancur saat dipotong. Saat masih hangat, tekstur granola bar masih lunak dan belum mengikat sempurna, jadi mudah pecah.

Diamkan minimal satu jam di suhu ruang, atau kamu bisa mempercepatnya dengan menyimpannya di dalam kulkas selama 30 menit. Setelah benar-benar dingin, teksturnya akan jadi lebih padat dan gampang dipotong rapi. Gunakan pisau tajam agar hasil potongannya bersih dan presisi.

Kalau kamu buru-buru memotong saat masih hangat, hasilnya hampir pasti hancur dan gak enak dilihat. Sayang banget kan, apalagi kalau kamu bikin dalam jumlah banyak untuk stok camilan sehat selama seminggu. Jadi, sabar sejenak untuk hasil yang memuaskan!

5. Simpan dalam wadah kedap udara agar tetap renyah dan tahan lama

ilustrasi granola bar (pexels.com/Annelies Brouw)

Setelah berhasil dipotong, pastikan kamu menyimpannya dengan cara yang benar supaya granola bar tetap renyah dan gak melempem. Gunakan wadah kedap udara atau toples kaca dengan penutup rapat. Kalau kamu tinggal di daerah yang lembap, bisa tambahkan kertas roti sebagai lapisan pemisah di antara potongan granola bar.

Kamu juga bisa membungkus satu per satu dengan kertas minyak atau kertas roti, lalu simpan di suhu ruang selama 5–7 hari. Kalau ingin lebih tahan lama, kamu bisa menyimpannya di dalam kulkas hingga dua minggu. Sebelum disantap, biarkan dulu di suhu ruang agar teksturnya kembali renyah.

Dengan penyimpanan yang tepat, kamu bisa menikmati granola bar buatan sendiri kapan pun tanpa khawatir teksturnya berubah. Praktis banget buat bekal kerja, camilan setelah olahraga, atau teman ngeteh sore hari. Dan yang paling penting, kamu tahu pasti isi dan nutrisinya!

Bikin granola bar sendiri di rumah ternyata gak sesulit yang dibayangkan, asal kamu tahu tips-tips dasarnya. Dengan memperhatikan bahan, teknik memanggang, hingga proses pendinginan, kamu bisa punya stok camilan sehat yang praktis dan tahan lama. Yuk, coba bikin sendiri dan rasakan bedanya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team