Kata plenet sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti pipih. Hanya pisang kepok yang bisa digunakan dalam kuliner ini. Pisang dibakar kemudian di-plenet memakai papan kecil. Kemudian, pisang plenet diberi taburan gula halus putih. Tidak hanya itu, kamu juga bisa memilih rasa lainnya kok, seperti selai nanas, coklat, atau keju.
Untuk menikmati jajanan legendaris ini, kamu cukup menyediakan uang Rp10.000 untuk satu porsi. Pedagang pisang plenet bisa kamu temui di sore hari mulai pukul 18.00 WIB di ujung Jalan Gajahmada Semarang.
Tahu tidak, pisang plenet termasuk kuliner langka lho, karena keberadaanya mulai tegeser dengan jajanan masa kini. Salah satu pedagang pisang plenet masih setia berjualan sejak tahun 1960 adalah Pak Tuko. Pisang plenet Pak Tuko biasa menjajakan jualannya di Pasar Semawis.
Sampai saat ini, Pak Tuko tetap mempertahankan kualitas khas pisang plenet buatannya, sehingga masih menjadi salah satu pilihan kuliner yang wajib dijajal kalau berkunjung ke Semarang.
Nah, kalau kamu kebetulan sedang berada di Kota Semarang, tidak ada salahnya buat mencicipi enam jajanan di atas yang tidak bakal ditemukan di kotamu. Rasakan sensasinya!