Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi parihuela (instagram.com/juancarlosfoodphoto)
ilustrasi parihuela (instagram.com/juancarlosfoodphoto)

Amerika Selatan merupakan sebuah wilayah yang terdiri dari 12 negara, dari Venezuela yang membentang di bagian selatan hingga Chili di bagian utara. Dengan negara sebanyak ini, Amerika Selatan tentu saja memiliki kuliner yang kaya dan beragam. Selain itu, kuliner Amerika Selatan juga banyak dipengaruhi oleh bangsa lain, seperti Eropa dan Afrika.

Ciri khas kuliner Amerika Selatan yang paling menonjol adalah hidangannya yang banyak menggunakan bahan-bahan seperti jagung, kentang, cabai (ajis), queso fresco, dan yucca. Namun, selain hidangan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, tak sedikit pula hidangan khas Amerika Selatan yang menggunakan seafood sebagai bahan utamanya. Penasaran 'kan ada apa saja? Langsung saja kepoin daftarnya, yuk.

1. Parihuela

ilustrasi parihuela (instagram.com/likeafoodie.pe)

Parihuela adalah sup seafood tradisional khas Peru yang awalnya populer di kalangan nelayan. Hidangan ini dibuat dari bahan-bahan seperti ikan bass dan ikan kakap merah, kepiting, dan berbagai jenis seafood lainnya. Berbagai bumbu, seperti ají panca (cabai yang umum digunakan pada masakan khas Peru), jintan, jahe, ketumbar, dan air perasan lemon juga ditambahkan ke dalam masakan ini untuk memperkaya cita rasanya. Selain lezat, hidangan bercita rasa pedas ini juga mengenyangkan, loh.

2. Moqueca

ilustrasi moqueca (instagram.com/smaacknl)

Beralih ke Brazil, di negara ini kamu dapat menemukan stew lezat berbahan utama seafood yang disebut moqueca atau muqueca. Hidangan ini menggunakan minyak kelapa sawit atau minyak zaitun, ikan, udang, tomat, bawang bombay, bawang putih, air perasan jeruk nipis, dan ketumbar sebagai bahan utamanya. Cara paling tradisional untuk memasak dan menyajikannya adalah dengan memasaknya menggunakan pot tanah liat dan menghidangkannya dengan sepiring nasi.

3. Ceviche

ilustrasi ceviche (unsplash.com/silvia trigo)

Ceviche adalah nama sebuah hidangan khas Peru yang sekaligus mengacu pada metode pembuatannya. Ceviche terbuat dari irisan ikan mentah atau seafood lainnya yang dimarinasi dalam air perasan jeruk nipis atau lemon yang dicampur dengan garam, bawang merah, dan cabai atau ají. Penggunaan air perasan lemon dalam hidangan ini berguna untuk mendeturasi protein dalam daging ikan sehingga tekstur dan warnanya berubah seperti daging ikan yang telah dimasak.

4. Choritos con arroz

ilustrasi choritos con arroz (instagram.com/dosibaritas)

Choritos con arroz adalah sebuah olahan nasi khas Chili yang menggunakan kerang dan sayuran tumis sebagai campurannya. Sayuran yang umumnya digunakan adalah paprika, wortel, dan bawang bombay. Hidangan ini sangat cocok dihidangkan bersama semangkuk salad di sisinya.

5. Anticucho de pulpo

ilustrasi anticucho de pulpo (instagram.com/la.sangucheriabcn)

Hidangan kelima ini adalah anticucho de pulpo. Sate gurita khas Peru yang biasanya dihidangkan bersama chimichurri (saus khas Amerika Latin yang umumnya digunakan pada olahan daging panggang). Selain gurita, kentang juga digunakan sebagai campuran hidangan ini.

Keduanya akan direbus terlebih dahulu kemudian dimarinasi dalam campuran bumbu yang terdiri dari cuka, oregano, peterseli, garam dan merica, serta minyak zaitun. Setelahnya, barulah kentang dan gurita tersebut disusun pada tusuk-tusuk sate untuk kemudian dipanggang.

6. Locos con mayonesa

ilustrasi locos con mayonesa (instagram.com/seafoods_market)

Peru memang kaya akan hidangan berbahan seafood. Selain beberapa hidangan di atas, masih ada locos con mayonesa yang tak kalah menggugah selera. Hidangan ini terbuat dari campuran potongan abalone, paprika, dan bawang bombay yang telah direbus, kemudian dibumbui dengan pisco, mayones, dan garam. Locos con mayonesa biasanya dihidangkan bersama dengan berbagai garnish, seperti daun ketumbar, daun bawang, atau peterseli.

7. Corvina al horno

ilustrasi corvina al horno (instagram.com/gastronomicon_bcn)

Corvina al horno adalah hidangan populer khas Chili dan Peru yang berbahan utama ikan corvina. Untuk memasaknya, pertama-tama panggang dalam oven potongan sayuran yang telah dibumbui dengan garam dan minyak zaitun selama sepuluh menit. Sayuran yang biasa digunakan adalah bawang bombay dan tomat.

Setelahnya, letakkan ikan corvina di atas sayuran tersebut, kemudian bumbui lagi dengan garam dan campuran anggur, air perasan lemon, bawang putih, dan peterseli. Panggang lagi selama setengah jam hingga hidangan siap disajikan.

8. Pastel de jaiba

ilustrasi pastel de jaiba (instagram.com/celiaca.cl)

Hidangan kedelapan ini merupakan hidangan yang dapat dijumpai di kebanyakan restoran di Chili. Yup, hidangan yang dimaksud adalah pastel de jaiba. Secara tradisional, hidangan berbahan utama kepiting ini dimasak menggunakan pot tanah liat.

Adapun bahan-bahan lain yang juga digunakan untuk membuat pastel de jaiba adalah bawang putih, bawang bombay, susu, cabai, anggur putih, mentega, roti tanpa pinggiran, kaldu ikan, krim, dan berbagai rempah. Hidangan ini akan lebih lengkap lagi jika diberikan taburan keju parut sebagai taburannya.

9. Jalea

ilustrasi jalea (instagram.com/elmolineroperu)

Hidangan terakhir yang tak kalah lezat dari delapan hidangan di atas adalah jalea. Hidangan asal Peru yang terbuat dari berbagai jenis seafood yang dibalur dengan campuran tepung, kemudian digoreng dalam minyak panas.

Seafood yang umumnya digunakan adalah gurita, cumi-cumi, udang, scallops, dan berbagai jenis ikan laut seperti ikan tuna, ikan cod, dan ikan halibut. Melansir tasteatlas, jalea umumnya disajikan bersama chifles dan salad yang terbuat dari potongan bawang merah, tomat, daun ketumbar yang dimarinasi dalam air perasan lemon

Gimana, sudah ngiler belum melihat hidangan-hidangan di atas? Mau coba bikin sendiri atau beli nih?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team