Air zamzam muncul di Makkah sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Kehadirannya menjadi sebuah oase di tengah gurun pasir dan menjadi cikal-bakal berkembangnya kota Makkah. Kakbah dibangun Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, tak jauh dari sumber air tersebut.
Selain bersih, suci, dan bisa langsung diminum, air zamzam memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, bahkan diyakini bisa menyembuhkan penyakit. Hal ini tertuang dalam sabda Nabi Muhammad SAW, "Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit." (HR Muslim).
Menurut beberapa penelitian, air zamzam mengandung kalsium, bikarbonat, magnesium, potassium, dan sodium. Kandungan tersebut memiliki banyak fungsi, seperti menjaga kesehatan gigi dan tulang, melancarkan pencernaan dan metabolisme, serta menjaga stamina tubuh agar tetap bugar.
Jemaah haji dan umrah tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meminumnya sembari menjalankan ibadah dan membawanya pulang ke Tanah Air sebagai oleh-oleh.
Meski terlihat seperti air putih pada umumnya, rupanya ada beberapa adab atau etika yang perlu diperhatikan saat hendak meminum air zamzam, agar mendapat manfaat dan keberkahan.
Wah, apa saja itu? Simak ulasan tentang etika minum air zamzam di bawah ini, yuk!