Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret nugas atau WFC
Potret nugas atau WFC (pexels.com/Yan Krukov)

Di era sekarang, kafe bukan hanya jadi tempat nongkrong atau ngopi santai. Sebagian orang memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas atau Work from Café (WFC). Suasana yang cozy, akses WiFi gratis, serta aroma kopi yang menenangkan memang bikin semangat kerja atau belajar makin naik.

Namun, ada satu hal yang sering dilupakan banyak orang saat WFC atau mengerjakan tugas di kafe, yakni etika yang tidak tertulis. Nongkrong di kafe sembari mengerjakan ugas atau kerja tentu sah-sah saja, asalkan pihak kafe memperbolehkan dan tetap memperhatikan aturan tak tertulis, agar tidak merugikan pemilik kafe maupun pengunjung lain.

Fenomena ini ternyata juga terjadi Korea Selatan. Ada sekelompok orang di Korea yang disebut kagongjok, biasanya datang ke Starbucks bukan hanya sekadar bawa laptop, tetapi juga printer, desktop, monitor tambahan, bahkan CPU dan kabel panjang untuk bikin setup mirip kantor pribadi.

Masalahnya, kebiasaan ini bikin suasana kafe berubah jadi kayak coworking space gratisan dan seringkali mengganggu pelanggan lain yang cuma mau nongkrong. Karena tren ini makin ramai, Starbucks Korea akhirnya mengeluarkan aturan resmi yang melarang pengunjung membawa desktop, printer, maupun perangkat kantor berlebihan ke dalam gerai.

Oleh karena itu, penting memahami etika tidak tertulis saat nongkrong sembari WFC atau nugas di kafe. Berikut di antaranya.

1. Jangan cuma pesan segelas minuman untuk berjam-jam

Kalau kamu berniat duduk lama di kafe, jangan hanya pesan segelas kopi, lalu nongkrong berjam-jam. Ingat, kursi yang kamu tempati juga menjadi hak pengunjung lainnya, lho. Sebaiknya pesan makanan atau tambahan minuman tiap dua jam sekali sebagai bentuk apresiasi kepada kafe yang sudah menyediakan tempat nyaman.

2. Pilih tempat duduk yang sesuai

Potret nugas sambil ngopi (pexels.com/Helena Lopes)

Kalau kamu datang sendirian, hindari duduk di meja besar yang bisa muat banyak orang. Sebisa mungkin pilih meja kecil atau bar area, supaya pengunjung lain tetap bisa kebagian tempat. Selain itu, hindari menaruh barang terlalu banyak di meja, karena bisa mengganggu kenyamanan sekitar.

3. Jangan berisik, apalagi kalau meeting online

Suasana kafe memang tak selalu hening, tetapi bukan berarti kamu bisa bicara keras-keras atau meeting online dengan volume besar. Gunakan earphone dan suara yang terkontrol. Ingat, pengunjung lain juga butuh suasana tenang untuk menikmati waktu mereka. Bukan cuma kamu yang ada di kafe tersebut.

4. Manfaatkan colokan dengan bijak

Potret nugas atau WFC (pexels.com/Tim Gouw)

Colokan listrik di kafe biasanya terbatas. Jadi, kalau kamu sudah menggunakan satu, jangan egois dan bikin orang lain tidak kebagian. Pastikan pula kamu tidak meninggalkan charger atau kabel tercecer yang bisa mengganggu area sekitar.

5. Batasi waktu saat kafe mulai penuh

Kalau kafe mulai ramai dan banyak pengunjung lain yang belum kebagian tempat atau waiting list, sebaiknya kamu tahu diri. Selesaikan pekerjaanmu dan berikan kesempatan bagi orang lain untuk duduk. Ini juga bentuk penghargaan kepada kafe yang pengunjungnya terus berganti.

Mengerjakan tugas atau WFC di kafe memang bisa bikin kerjaan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Namun, jangan lupa, tetap ada etika yang perlu diperhatikan, agar suasana tetap nyaman untuk semua orang. Jadi, kalau kamu berencana kerja atau belajar di kafe, pastikan sudah siap untuk jadi pengunjung yang bijak, ya!

Editorial Team