Food Challenge: Benarkah Diet Garam Efektif Turunkan Berat Badan?

Banyak orang melakukan banyak cara untuk menurunkan berat badan. Bahkan, beberapa orang sanggup melakukan diet ketat yang terasa cukup menyiksa.
Ada beberapa model diet yang populer di Indonesia. Salah satunya diet ketogenik, hingga diet garam, seperti yang dilakukan alumni Universitas Kristen Petra Surabaya, Tania Stephanie.
"Food Challenge" kali ini merupakan cerita tentang Tania yang menjalankan program diet dengan tidak mengonsumsi makanan asin selama 2 minggu.
"Dulu aku sudah pernah mencoba diet gm dan keto. Nah, karena aku suka sekali makanan asin, jadi aku ingin mencoba program baru, yakni diet garam," kata Tania kepada IDN Times, 27 Desember 2017.
Nah, apakah di antara kamu juga sedang menjalankan program diet tersebut? Yuk, disimak bagaimana pengalaman Tania menjalankan program diet tersebut.
1. Makan tanpa garam berdampak mengurangi nafsu makan
Tidak ada garam dalam makanan tentu akan membuat makanan terasa kurang bumbu. Itulah yang dirasakan Tania sehingga membuatnya kehilangan nafsu makan. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap asupan makanan yang dikonsumsinya setiap harinya.
Menurut pakar gizi, Ali Khomsan, hal ini merupakan efek tidak langsung secara psikologis. Ketika orang makan tidak menggunakan garam, rasanya akan terasa tidak enak dan mengurangi asupan kalori.