Konsumsi minuman beralkohol kini bukan sekadar kesenangan, tapi sudah menjadi gaya hidup, bahkan tuntutan pergaulan bagi sebagian orang. Minuman beralkohol atau minuman keras juga banyak dijadikan pelarian ketika merasa stres, dengan alasan bisa membuat pikiran lebih rileks.
"Ada senyawa dalam minuman beralkohol yang memang bisa membuat lebih rileks. Tapi tak ada manfaat yang layak dalam mengonsumsi alkohol, karena dampak negatifnya lebih besar," ujar ilmuan nutrisi Matthew Lantz Blaylock saat dihubungi IDN Times.
Kali ini Food Challenge akan membahas pengalaman Anton Rendiwan (bukan nama sebenarnya) yang sedang berusaha berhenti dari kebiasaan minum demi kesehatan. Seberapa besar pengaruh alkohol terhadap tubuh, apa saja dampak negatifnya, dan apa yang akan dirasakan tubuh ketika kebiasaan minum dihentikan?