Kedai es krim Zangrandi didirikan sekitar tahun 1930-an Roberto Zangrandi, warga Italia yang tinggal di Surabaya. Produk es krimnya menggunakan resep asli istri Roberto, Mevrouw Zangrandi. Kedai ini dulunya sering dikunjungi sosialita dan bangsawan asal Belanda.
Pada tahun 1960-an, Roberto dan Mevrouw memutuskan kembali ke Italia. Dia pun menjual kedainya kepada pengusaha asal Surabaya, Adi Tanumulia, beserta resep aslinya.
Mulanya, kedai ini hanya menjual rasa moka, vanila, cokelat, dan stroberi. Variannya berkembang menjadi tutti frutti, macadonia, kopyor, raspberi, durian, hingga es krim soda.
Penggunaan bahan-bahan alami dan resep asli Zangrandi dipertahankan hingga saat ini. Tak ada perubahan sama sekali, bahkan soal gedung dan interiornya. Bangunan khas Belanda dengan perabotan dan interiornya dibiarkan 'kuno'.
Kesan kuno ini sengaja dipertahankan dan menjadi ciri khas Zangrandi. Hingga akhirnya pada 2009, Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono menetapkan Zangrandi sebagai cagar budaya. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/365/436.1.2/2013.
Bagi kamu yang ingin nostalgia, sekadar rindu, atau 'bersiap melepas' Zangrandi, kamu bisa datang langsung ke kedai yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Nomor 15 itu pukul 09.00-16.00 WIB. Saat ini Zangrandi hanya menerima layanan takeaway dan tak bisa dilakukan pembelian online atau dine-in.
Jadi, gimana? Siap melepas Zangrandi? Kalaupun harus tutup, semoga hanya sementara ya!