Potret Death Awareness Cafe di Bangkok (deathawarenesscafe.com)
Pengunjung yang datang ke Kid Mai Death Awareness Cafe akan diajak melalukan berbagai hal "seru" tentang proses kelahiran, penuaan, sakit, dan kematian. Masing-masing dari keempat ruangan menawarkan pendekatan langsung untuk memahami asal-usul penderitaan manusia. Tujuannya menghadapi rasa takut akan kematian.
Perjalanan dimulai saat memasuki ruang "kelahiran" atau birth. Ruang ini memiliki lampu-lampu yang berkelap-kelip dan visual yang terang benderang, memperlihatkan bagian dalam tubuh manusia.
Lampu-lampu tersebut kemudian meredup untuk meniru kegelapan yang akan dialami janin. Pengunjung bisa berbaring di dalam kursi gantung merah yang melambangkan rahim dan bisa ditutup, sehingga akan merasa "terkurung" di dalamnya.
Ruang kedua berfokus pada penuaan. Tas-tas pemberat diikatkan ke kaki pengujung untuk simulasi melemahnya kekuatan otot dan kacamata yang mengaburkan pandangan juga harus dikenakan. Selanjutnya, pengunjung diajak menaiki tangga pendek untuk merasakan betapa sulitnya melangkah dalam kondisi fisik seperi itu.
Ruangan ketiga adalah "penyakit." Pengunjung akan diminta berbaring di ranjang rumah sakit yang terlihat sangat realistis. Terdapat tabung oksigen, mesin penunjang kehidupan, dan monitor jantung. Selanjutnya, tour guide akan meminta pengunjung mengucapkan kata-kata terakhir kepada seseorang. Hal ini diharapkan dapat melembutkan hati menusia dan meruntuhkan ego.
Ruangan terakhir adalah "kematian." Pengunjung dipersilakan berbaring di dalam peti mati dan berdiam di sana selama beberapa saat, sembari membayangkan kematiannya sendiri. Tak sedikit pengunjung yang menangis saat berada di sini.
Selesai melakukan pengalaman tersebut, pengunjung bisa bersantai dan menikmati minuman di kafenya. Uniknya, minuman-minuman di sana diberi nama bertema kematian, seperti Last Day, One Week Left, One Month Left, dan One Year Left.