Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tengkleng (instagram.com/dapursolo1988)

Dalam buku sejarah, Solo atau Surakarta dulunya merupakan desa yang terletak tak jauh dari Sungai Bengawan Solo. Adanya sebuah pemberontakan membuat berdirinya sebuah wilayah yang kini kita kenal dengan nama Solo.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari bantuan pemerintah kolonial Belanda. Mereka berada di Solo sejak 1757-1942. Tak heran bila kemudian muncul berbagai kreativitas dari masyarakat yang terinspirasi untuk membuat kuliner duplikasi kaum bangsawan.

Ada beberapa makanan khas Solo yang semula dibuat khusus masyarakat biasa. Sederet kuliner tersebut masih eksis sampai sekarang, lho.

1. Sosis solo

Ilustrasi sosis solo (instagram.com/anoigma)

Sosis Solo merupakan salah satu jajanan khas yang sering dijumpai di momen tertentu, seperti acara resepsi pernikahan. Sosis solo terbuat dari daging ayam yang dicincang hingga mirip abon, lalu digulung ke dalam adonan tepung dan telur yang didadar.

Ada dua versi yang beredar mengenai sejarah sosis solo ini. Versi pertama menyebutkan bahwa dulunya hidangan ini dikreasikan sendiri oleh Kanjeng Sunan Pakubuwono X.

Sedangkan, versi kedua menyebutkan bahwa makanan khas Solo ini tercipta karena kreativitas masyarakat kala itu yang ingin mencoba mencicipi makanan yang sering disantap oleh orang Belanda. Meski begitu, sosis solo sudah diubah serta disesuaikan dengan cita rasa yang bisa diterima oleh masyarakat lokal.

2. Sate kere

Editorial Team

Tonton lebih seru di