Potret Slow Roasted Lamb Shoulder with Komoh Spices, Dirty Rice Trancam Vegetable (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)
Beberapa chef Indonesia pun tak kalah menarik lewat eksplorasi rasa yang memadukan unsur lokal dan internasional. Chef A.S Windoe menyajikan Crusted Lamb Rack and Walnut Over Tahini. Sajian yang memadukan cita rasa Indonesia dan Timur Tengah.
Lamb rack dimarinasi dengan whole grain mustard dan kacang mete, kemudian dipanggang hingga tingkat kematangan medium menuju medium well. Disajikan dengan bayam, keju yang dipanggang semalaman, serta saus tahini yang creamy. Tekstur dagingnya terasa sedikit lebih firm, tetapi diperkaya sensasi crunchy dari walnut yang memberikan kontras rasa menarik.
Sementara itu, Chef Rizqi Pradana menyuguhkan Slow Roasted Lamb Shoulder with Komoh Spices, Dirty Rice, and Trancam Vegetables. Dirty rice terdiri dari nasi putih, nasi jagung, nasi merah, bawang goreng, dan serundeng. Lengkap dengan sambal kecap dan acar.
Menariknya lagi, dilengkapi dengan trancam khas Jawa Timur yang menggunakan daun bluntas, kemangi, pete China, serta tempe suwir. Sajikan Chef Rizqi ini menggunakan lamb shoulder boneless yang dimasak dengan teknik cold smoked selama 4 jam, lalu didiamkan semalaman sebelum disajikan. Teksturnya lebih matang, sedikit alot, tetapi tetap menyisakan aroma khas domba yang kuat. Tingkat kematangannya medium to medium well.
Sedangkan, Chef Victor Taborda menyajikan Slow Braised Lamb Leg with Sweet Potatoes. Menggunakan lamb leg yang dimarinasi dengan bawang putih dan rosemary. Dimasak selama 12 jam menggunakan suhu rendah hingga menghasilkan tekstur yang sangat lembut dan juicy. Memiliki sensasi fatty yang nyaman di mulut.
Mashed sweet potato-nya lembut dengan rasa sedikit asin dari minyak alami. Hidangan ini dilengkapi beef juice, chimichurri, salad pickled, dan bawang putih goreng. Tingkat kematangannya medium yang mempertahankan warna pink alami pada daging.
Terakhir, Chef Bayu Timur menyajikan Lamb Ragu Ravioli, Cheese Fondue, Rosemary Lamb Sauce. Sajian ini mirip dumpling yang dilapisi keju fondue. Menghasilkan rasa gurih dengan sentuhan asin yang seimbang.
Berisi daging domba suwir, dimasak dengan teknik braising selama 4 jam, kemudian dibungkus dalam kulit ravioli. Cheese fondue dibuat dari kombinasi parmesan dan mascarpone. Sausnya berasal dari lamb juice dan tomat cherry untuk memberi sentuhan asam segar. Ditambah taburan parsley crumb yang melengkapi rasanya.
Beragam sajian dari para chef ini membuktikan bahwa daging domba Australia cocok diolah menjadi hidangan berkelas. Setiap menu menghadirkan pengalaman kuliner yang bukan cuma memanjakan lidah, tetapi juga memperlihatkan kolaborasi antara kualitas bahan premium dan kreativitas para chef.