Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sparkling water (vecteezy.com/Irina Kryvasheina)

Intinya sih...

  • Sparkling water tidak merusak lambung

  • Sparkling water bisa membantu mengendalikan nafsu makan

  • Sparkling water tidak menyebabkan pengeroposan tulang

Minuman bersoda identik dengan kandungan gula tinggi dan bisa merusak gigi, bikin perut kembung, sampai bikin tulang keropos. Tapi bagaimana dengan sparkling water alias air berkarbonasi tanpa gula? Banyak orang bilang minuman ini juga gak baik untuk tubuh, walau rasanya cuma seperti air putih yang “ngebul”. Mungkin kamu pernah dengar komentar seperti “Jangan sering-sering minum sparkling water, nanti lambungmu rusak!” atau “Itu bisa bikin gigi rapuh, lho!”

Sebenarnya, apakah semua itu fakta atau cuma mitos? Nah, daripada bingung dan terus-menerus percaya pada informasi yang belum tentu benar, yuk kita bahas satu per satu mitos seputar sparkling water dan apa kata sains soal itu. Berikut ini lima mitos populer tentang sparkling water beserta faktanya.

1. Sparkling water merusak lambung

ilustrasi sakit perut (freepik.com/wayhomestudio)

Mitos!

Banyak yang mengira sparkling water bisa memperparah asam lambung karena mengandung karbonasi. Padahal, justru ada penelitian yang menunjukkan bahwa minuman ini bisa membantu meredakan masalah pencernaan seperti sembelit dan dispepsia ringan.

Tentu saja, kalau kamu minumnya terlalu cepat atau dalam jumlah besar, bisa saja muncul rasa kembung atau sendawa. Tapi kalau dikonsumsi dengan wajar, minuman ini gak berbahaya buat lambung. Jadi, kamu tetap bisa menikmatinya tanpa khawatir asal gak berlebihan.

2. Sparkling water bikin perut kembung dan gendut

ilustrasi sparkling water (vecteezy.com/Oleg Gapeenko)

Sebagian benar.

Memang betul, kandungan gas dalam sparkling water bisa bikin kamu merasa sedikit kembung. Tapi sisi positifnya, rasa “kenyang palsu” ini bisa membantumu mengendalikan nafsu makan. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa perut bisa terasa penuh walau cuma minum 250 ml sparkling water.

Efek ini bisa dimanfaatkan, misalnya kalau kamu ingin mengurangi porsi makan atau mencegah ngemil berlebihan. Tapi kalau kamu sensitif dengan gas di perut, sebaiknya batasi konsumsinya atau pilih air putih biasa.

3. Sparkling water bikin tulang keropos

ilustrasi osteoporosis (freepik.com/pressfoto)

Mitos besar!

Banyak orang menyamakan sparkling water dengan minuman soda manis seperti cola. Padahal kandungan keduanya berbeda. Risiko penurunan kepadatan tulang lebih banyak dikaitkan dengan minuman cola yang mengandung kafein dan asam fosfat (bahan yang gak ada dalam sparkling water).

Jadi, gak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa sparkling water menyebabkan pengeroposan tulang. Kamu tetap bisa meminumnya selama tetap memenuhi asupan kalsium dari makanan lain.

4. Sparkling water bisa merusak gigi

ilustrasi kesehatan gigi (vecteezy.com/chayaton872973)

Sparkling water memang bersifat asam, walau keasamannya lemah. Kalau kamu sering minum sparkling water dengan rasa tambahan seperti lemon atau jeruk, kandungan asam sitratnya bisa mempercepat erosi enamel gigi.

Namun, sparkling water murni tanpa tambahan rasa jauh lebih aman dan tingkat keasamannya juga lebih rendah dibanding soda manis. Kalau kamu ingin ekstra aman, bisa minum pakai sedotan supaya kontak dengan gigi jadi lebih minim.

5. Sparkling water bisa menggantikan cairan tubuh saat sakit

ilustrasi sparkling water (freepik.com/freepik)

Mitos!

Saat diare atau muntah, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit penting. Sparkling water gak cukup mengandung garam dan mineral untuk menggantikan itu semua. Jadi, minuman ini tidak cocok untuk rehidrasi saat kamu sedang sakit.

Solusinya, gunakan larutan rehidrasi yang memang dirancang untuk menggantikan elektrolit. Sparkling water bisa tetap diminum, tapi bukan sebagai pengganti utama cairan tubuh yang hilang.

Nah, sekarang kamu sudah tahu bahwa banyak anggapan tentang sparkling water ternyata gak berdasar. Selama kamu minum dalam jumlah wajar, memilih versi tanpa rasa, dan gak menahannya lama-lama di dalam mulut, sparkling water sebenarnya aman dan bahkan bisa bermanfaat.

Jadi, kalau kamu bosan dengan air putih biasa, sesekali minum sparkling water bisa jadi alternatif menyegarkan. Tapi seperti semua hal dalam hidup, kuncinya adalah keseimbangan. Jadi, masih pilih sparkling atau tetap dengan air biasa? Pilih sesuai kebutuhanmu, dan jangan percaya mitos mentah-mentah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team