Sumatra Utara memiliki sajian makanan yang terbilang unik lho. Sebut saja Naniura. Yaitu ikan Mas yang diolah tanpa dimasak api melainkan dengan asam khusus, andaliman, dan bumbu-bumbu lainnya. Bisa dibilang makanan ini mirip sushi-nya orang Jepang. Tapi jangan bergidik dulu. Makanan ini nikmat, tidak amis, dan bahkan bisa membuat kamu ketagihan.
Selain itu, ada juga makanan lain yang tidak kalah ekstrim. Namanya Pagit-pagit. Ini makanan khas suku Batak karo, di Sumatra Utara. Pagit-pagit berasal dari rumput yang telah dimakan oleh sapi/ lembu/ kerbau. Lho? Membayangkannya saja sudah bergidik, bukan?
Banyak orang berpikir bahwa makanan ini merupakan kotoran sapi yang kemudian diolah menjadi kaldu. Padahal warna cokelat di antara rumput pada lambung sapi itu merupakan hasil uraian selulosa menjadi karbohidrat-glukosa, dengan nutrisi tinggi. Sehingga bisa dikatakan belum menjadi kotoran.
Sebelum sapi disembelih, terlebih dahulu diberikan makan rumput yang segar. Nantinya, rumput ini tidak akan langsung diolah. Melainkan dimasukkan terlebih dahulu ke lumbung penyimpanan, dihaluskan kembali, barulah dimasukkan ke bagian pencernaan supaya diolah secara maksimal.
Rumput yang belum masuk ke bagian pencernaan dan masih di lambung itulah yang nantinya akan diolah. Cara pengolahannya pun memakan waktu yang cukup lama. Rumput yang berasal dari lambung ini kemudian diperas bersama kain tipis, lalu direbus hingga dua sampai tiga jam. Baunya masih amis. Terakhir, akan direbus bersama tambahan jeroan, tulang sapi, kulit kayu khusus, santan atau susu segar, dan bumbu-bumbu penambah rasa lainnya.
Seperti arti kata "pagit" berarti pahit, makanan ini mempunya rasa yang pahit. Namun itulah gunanya penambahan bahan-bahan lain. Kalau sudah selesai, rasa dan aromanya pasti menggugah selera siapapun, melupakan kesan ekstrem makanan ini.
Siapa sangka jika makanan satu ini memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Makanan ini dipercaya sebagai obat penyembuh maag, melancarkan sistem pencernaan, dan menambah nafsu makan. Hal ini karena kandungan tanin yang cukup tinggi.
Eits, tapi kalau ingin mencicipi makanan satu ini tidak mudah lho. Karena makanan ini hanya disediakan saat pesta besar seperti pesta atau pesta budaya, pesta tahunan, atau pesta pernikahan. Nah, gimana? Berani coba?