Foto : Istimewa, IDN Times/ Buah Melako
Untuk camilannya, Sultan paling suka memakan buah Melako. Sedari dulu setiap bulan ramadan sultan selalu memakan buah Melako. Buah Melako dibuat pada saat ramadan saja, saat pesta pernikahan dan lainnya tidak dibuat.
Buah Melako terbuat dari Tepung gandum (pulut), yang dilarutkan dengan meggunakan air panas, kemudian diberikan garam, pewarna (perasan air daun pandan), diadon dan dibentuk sesuai keinginan, biasanya bulat. Kemudian didalamnya diisi gula merah, kemudian direbus. Setelah matang, baru kemudian dibaluri kelapa parut.
"Kata orang kampung, harus kelapo kemantan, tak bisa yang tuo, kemantan itu sama dengan pria paruh baya, dah bapak budak juga lah," jelas ayah 4 anak itu.
Dijelaskannya, tidak ada perbedaan signifikan tentang bentuk dan rasa buah Melako pada saat ini, cuma saja, zaman dahulu besaran dari buah Melako itu sebesar ibu jari.