Wine memang tidak diperjualbelikan sebebas bir. Namun, banyak tempat di Indonesia yang menyediakannya, termasuk kafe atau restoran premium. Secara umum, wine dibuat dari fermentasi buah, terutama anggur.
Dalam proses fermentasi, ragi akan mengonsumsi kandungan gula dari anggur dan mengubahnya menjadi etanol serta karbon dioksida. Variasi yang berbeda dari jenis anggur dan ragi akan menghasilkan jenis wine yang berbeda.
Wine punya banyak jenis, seperti red wine, white wine, rose wine, dan sebagainya. Perbedaannya terletak pada jenis anggur dan proses esktrasinya. Misalnya red wine dan rose wine yang sama-sama menggunakan anggur merah.
Rose wine membutuhkan proses ekstrasi yang lebih singkat. Saat menghancurkan anggurnya, kulit akan dibiarkan bersentuhan dengan sarinya selama 1-3 hari. Setelah itu, kulit tidak akan digunakan untuk proses selanjutnya.
Selain itu, perbedaan jenis wine juga bisa dilihat dari aromanya. Kadar alkohol wine berkisar delapan hingga 15 persen. Kalau lebih tinggi dari itu, wine tersebut berjenis fortified yang memang punya kadar alkohol tinggi.
Terlepas dari hal tersebut, minum wine bisa baik untukmu. Penelitian menyimpulkan bahwa konsumsi zat alkohol secara moderat (tingkat sedang) dapat meningkatkan kepadatan mineral pada tulang.