ilustrasi brunch (pexels.com/Sam Lion)
Istilah brunch berasal dari Inggris pada akhir 1800-an, yang merupakan gabungan dari sarapan dan makan siang. Sejarah brunch berawal dari para pekerja yang begadang pada Jumat dan Sabtu malam.
Akibatnya, mereka bangun telat dan melewatkan jam sarapan. Mereka pun harus mencari makanan yang nikmat yang mengenyangkan, tetapi juga bernuansa perayaan karena weekend.
Sementara itu, istilah lunch berasal dari kata Anglo-Saxon, suatu identitas kelompok kebudayaan di Inggris pada abad pertengahan awal. Awalnya lunch disebut nuncheon yang berarti makanan kecil saat istirahat.
Pada abad ke-19, makan siang mulai menjadi tradisi di kalangan para pekerja di Inggris sebagai waktu istirahat dari pekerjaan. Pada zaman itu, makan siang terdiri dari makanan sederhana, seperti roti, keju, dan bir.
Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi makan siang berkembang menjadi waktu makan yang penting dan beragam, tergantung pada budaya dan preferensi masing-masing orang.
Saat ini, makan siang menjadi salah satu waktu makan utama dan sebagai momen untuk istirahat, sekaligus bersosialisasi dengan rekan kerja. Jadi, istilah lunch yang artinya makan siang ini berasal dari kata serapan nuncheon.