ilustrasi dawet (vecteezy.com/Ika Rahma)
Sebenarnya, ada beberapa versi yang menjelaskan perjalanan sejarah cendol hingga kini dinobatkan sebagai salah satu dessert terenak di dunia. Namun, salah satu sejarah paling populer menyebutkan jika cendol merupakan minuman khas Jawa Barat. Kabarnya, ini disebabkan penamaan cendol berasal dari penyebutan jendol yang berarti benjolan.
Penyebutan itu menggambarkan cara pembuatan cendol yang harus dicetak menggunakan saringan khusus, sehingga menghasilkan cendol berbentuk lonjong dan kecil layaknya benjolan. Sementara itu, jauh sebelum cendol dikenal, dawet justru telah tercatat di dalam Prasasti Taji yang telah ada sejak abad ke-10. Di dalam prasasti itu disebutkan jika awalnya, dawet berwarna bening dan berasal dari Desa Jebung, Ponorogo.
Namun, setelah diperkenalkan kepada Raden Fatah, sultan Kerajaan Demak pada abad ke-15, dawet pun akhirnya diberi pewarna hijau. Seiring berjalannya waktu, akhirnya dawet dengan warna hijau menyebar hingga ke berbagai daerah di Jawa Tengah.
Bukan hanya itu, dawet juga mulai dikenal dibeberapa negara Asia, seperti Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Thailand pada saat Kerajaan Demak melakukan penyerangan Portugis di Selat Melaka.