Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sup (pixabay.com/KavindaF )
Ilustrasi sup (pixabay.com/KavindaF )

Di Indonesia, sebutan sup identik dengan sayur berkuah bening dengan kaldu ayam atau sapi dan rasanya cenderung ringan. Sebutan itu juga berlaku pada sup sayur yang biasanya berisi wortel, kubis, dan kentang. 

Ternyata, selain sup, ada juga makanan berkuah lainnya yang kerap disebut sebagai chowder. Kalau begitu, kira-kira apa bedanya sup dengan chowder, ya? Biar gak bingung, intip ulasannya di bawah ini, yuk!

Chowder merupakan variasi dari sup

ilustrasi sup labu dan peterseli (unsplash.com/Sara Dubler)

Menurut Taste of Home, sup merupakan cairan yang dibuat dengan air atau kaldu yang teksturnya bening atau kental. Beberapa sup terdiri dari bahan-bahan padat seperti sayur, daging, atau ikan.

Kalau supnya mengandung lebih banyak bahan yang kental daripada bahan cair, biasanya dinamai stew atau semur. Sup umumnya dimasak dan disajikan panas, walaupun di beberapa negara ada sup dingin yang tidak perlu dimasak.

Nah, selain stew, terdapat variasi sup lain, salah satunya adalah chowder atau sup krim. Tekstur chowder cenderung lebih kental, creamy, dan kaya rasa. Lantas bedanya apa dengan sup?

Semua chowder dapat dikatakan sebagai sup kental, tetapi tak semua sup dapat disebut chowder. Melansir All Recipes, kekentalan chowder bisa didapatkan dari tambahan bahan lainnya, seperti larutan tepung maizena. 

Gimana? Kini sudah tahu perbedaan chowder dan sup, bukan? Mulai sekarang, jangan salah sebut lagi, ya!

Editorial Team