ilustrasi menambahkan garam untuk marinasi ikan dan saat telur matang (freepik.com/mdjaff | pixabay.com/milivigerova)
Satu lagi, nih perbedaan garam dapur dan garam meja yang mungkin tidak kamu perhatikan selama ini. Garam dapur yang cenderung lebih kasar dan asin, lebih cocok digunakan saat memasak makanan. Ketika proses memasak, membuat garam dapur dapat larut dan meresap sempurna.
Sedangkan, garam meja dapat kamu tambahkan saat makanan sudah matang, tapi kurang asin. Teksturnya yang lebih halus dan mudah larut, sehingga lebih mudah pula bercampur serta meresap ke dalam makanan. Gak heran kalau kamu sering menjumpai garam meja ini saat dine-in di tempat makan.
Perbedaan garam dapur dan garam meja mudah dikenali dari warna, tekstur, dan rasanya. Kalau di Indonesia, biasanya garam dapur dijual dengan bentuk balok. Jadi, dikenal juga sebagai garam balok atau garam batu.
Sedangkan, garam meja yang lebih halus dipasarkan sudah dalam bentuk serbuk tanpa dipadatkan. Masyarakat Indonesia lebih mengenalnya dengan garam halus, karena memang butirannya kecil.
Nah, setelah membaca informasi di atas, semoga tak bingung lagi dalam membedakan garam dapur dan garam meja, ya.