Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kerak telor
ilustrasi kerak telor (commons.wikimedia.org/Warta Kota)

Intinya sih...

  • Kerak telor simbol budaya Betawi, sementara martabak telur diadaptasi dari Timur Tengah dan India.

  • Kerak telor menggunakan beras ketan, telur ayam, serundeng, ebi, dan bawang goreng. Martabak telur lebih kaya isian dengan daging cincang dan rempah.

  • Kerak telor dipanggang tanpa minyak di atas wajan cekung, sementara martabak telur dimasak dengan minyak panas menggunakan wajan datar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau berbicara tentang jajanan tradisional Indonesia, kerak telor dan martabak telur pasti masuk dalam daftar favorit. Keduanya mempunyai cita rasa gurih yang khas dan sering bikin orang penasaran untuk mencoba. Meski sama-sama berbahan dasar telur, ternyata ada banyak perbedaan antara kerak telor dan martabak telur.

Buat kamu yang suka jajan di pinggir jalan, pasti sering bingung membedakan dua makanan ini. Ada yang lebih identik dengan budaya Betawi, ada juga yang lebih populer sebagai jajanan malam hari. Yuk, kita bahas perbedaan kerak telor dan martabak telur supaya kamu makin paham dan tidak salah sebut lagi!

1. Asal usul dan sejarahnya

ilustrasi martabak telur (commons.wikimedia.org/Agus Damanik)

Kerak telor dikenal sebagai makanan khas Betawi yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Jajanan ini dahulu sering disajikan di berbagai acara besar seperti Pekan Raya Jakarta sehingga menjadi simbol budaya Betawi. Martabak telur, sebaliknya, memiliki pengaruh dari Timur Tengah dan India yang kemudian diadaptasi oleh masyarakat Indonesia.

Meskipun sama-sama populer, kerak telor lebih lekat dengan tradisi lokal. Sedangkan martabak telur lebih identik dengan jajanan malam hari di gerobak kaki lima. Dua asal usul ini jelas memengaruhi cara penyajian dan cita rasa masing-masing.

2. Bahan dasar yang digunakan

ilustrasi kerak telor (commons.wikimedia.org/Yuriandrian85)

Kerak telor menggunakan bahan sederhana seperti beras ketan, telur ayam atau telur bebek, serundeng, ebi, dan bawang goreng. Bahan-bahan ini menciptakan rasa gurih yang khas dengan tekstur renyah di bagian bawah. Martabak telur justru lebih kaya isian, seperti telur, daging cincang, bawang bombay, daun bawang, dan bumbu rempah.

Martabak telur juga menggunakan kulit adonan tipis yang jadi pembungkus isian. Hal ini membuat martabak telur terasa lebih berlapis dan mengenyangkan. Sedangkan kerak telor lebih sederhana namun tetap kaya rasa berkat taburan serundeng dan ebi.

3. Cara memasak dan mengolah

ilustrasi martabak telur (commons.wikimedia.org/Mojackjutaily)

Kerak telor dimasak dengan cara unik, yaitu dipanggang tanpa minyak di atas wajan cekung. Setelah matang setengah, wajan dibalik menghadap api agar bagian atasnya kering dan wangi bakarannya semakin terasa. Teknik tradisional ini membuat kerak telor mempunyai cita rasa khas yang sulit ditiru.

Martabak telur dimasak dengan minyak panas menggunakan wajan datar. Adonan kulit dibentangkan lalu diisi dengan campuran telur dan bahan lainnya sebelum dilipat rapi. Proses ini menghasilkan martabak yang renyah di luar namun lembut dan gurih di dalam.

4. Tekstur dan rasa yang dihasilkan

ilustrasi kerak telor (vecteezy.com/Ricky Kurniawan)

Kerak telor punya tekstur renyah pada bagian bawah, sedangkan bagian atasnya lebih lembut dengan taburan serundeng gurih. Rasanya cenderung sederhana tapi tetap bikin ketagihan karena ada aroma khas hasil panggangan. Perpaduan ebi dan kelapa parut menambah kekayaan rasa yang unik.

Martabak telur lebih creamy dan padat karena isian telurnya dicampur banyak bahan. Lapisan kulitnya yang tipis dan renyah memberikan sensasi berbeda saat digigit. Rasanya lebih kompleks karena kombinasi rempah dan daging cincang di dalamnya.

5. Waktu penyajian dan popularitasnya

ilustrasi martabak telur (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Kerak telor biasanya hadir di acara budaya, festival, atau di lokasi wisata Jakarta. Popularitasnya memang tidak setinggi dulu, tapi masih jadi ikon kuliner khas Betawi yang selalu dicari wisatawan. Rasanya yang autentik membuatnya tetap punya tempat di hati pencinta kuliner tradisional.

Martabak telur justru jadi jajanan malam yang mudah ditemukan hampir di setiap kota di Indonesia. Warung martabak bahkan sering buka hingga larut malam untuk memenuhi permintaan pembeli. Popularitasnya yang tinggi menjadikan martabak telur lebih dikenal lintas daerah.

Walau rasanya sama-sama gurih, tetapi ada perbedaan kerak telor dan martabak telur. Keduanya punya ciri khas yang berbeda, tetapi sama-sama nikmatnya. Jadi, kamu lebih suka jajanan tradisional khas Betawi atau martabak telur yang selalu ada di setiap sudut kota?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team