Saya pribadi berkesempatan hadir dalam The 6th International Whole Grain Summit di Vienna pada 13-16 Nopember 2017. Dalam pertemuan tersebut, terungkap bahwa masih sangat sedikit negara di dunia yang menyebutkan pentingnya gandum utuh dalam Dietary Guidelines (pedoman gizi).
Kesadaran mengonsumsi gandum utuh masih sangat rendah, termasuk di Indonesia. Padahal, saat ini kita tidak hanya menghadapi ancaman gizi buruk dan stunting (anak pendek). Tetapi, masyarakat juga terancam penyakit-penyakit mematikan akibat pola mana yang buruk. Misalnya seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Dalam rangka menyongsong Pekan Sarapan Nasional, temu masyarakat (guru, siswa, tenaga kesehatan, dan sebagainya) telah diselenggarakan pada awal Februari 2018. Acara ini menghadirkan pakar gizi nasional di Kota Tangerang. Pertemuan tersebut mengupas berbagai problem seputar gizi, kesehatan, dan sarapan.
Sarapan penting bagi semua anggota keluarga. Apalagi untuk anak sekolah. Sebab, aktivitas fisik mereka di sekolah sudah cukup padat. Sehingga, sudah bisa dipastikan mereka memerlukan bekal gizi yang cukup untuk menopang kegiatannya.
Sarapan mungkin dapat menjadi salah satu upaya membentuk pola makan yang baik. Tentu saja, dampaknya positif pada perbaikan kualitas generasi muda Indonesia.
Kalau kamu, terbiasa sarapan gak nih? Sarapan dengan apa biasanya?
Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. Ali Khomsan
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA Institut Pertanian Bogor