Sejarah Kue Keranjang, Kudapan Khas saat Perayaan Imlek

Salah satu kudapan yang wajib ada saat Imlek adalah kue keranjang. Kue keranjang atau nian gao adalah kue yang terbuat dari tepung ketan. Dilansir China Travel, kata nian gao dapat diartikan sebagai 'tahun yang lebih tinggi'.
Oleh karenanya, kue keranjang melambangkan kehidupan yang terus meningkat di masa mendatang. Lantas, apa hubungan kue keranjang dengan perayaan Imlek? Yuk, simak rangkuman sejarah kue keranjang di bawah ini.
Apa itu kue keranjang?
Sebelum belajar sejarah kue keranjang, kamu harus tahu apa itu kue keranjang terlebih dahulu. Seperti yang telah disebutkan, kue keranjang disebut nián gāo (年糕) dalam bahasa Mandarin. Sedangkan pada bahasa Hokkien diucapkan 'ti kwe' (甜棵).
Dalam terjemahan secara harfiah, nian (年) berarti 'tahun' dan gao (糕) bermakna 'kue'. Jadi jika digabungkan, nian gao berarti kue tahun baru.
Umumnya, orang Tionghoa menyuguhkan kue keranjang satu minggu sebelum Imlek untuk keperluan sembahyang. Untuk itu, kue belum diperbolehkan disantap. Baru setelah malam ke-15 atau saat cap go meh, kue keranjang bisa dimakan sepuasnya.
Rasa kue keranjang sendiri cenderung manis dengan tekstur mirip dodol. Namun, kebanyakan orang Tionghoa tidak makan kue keranjang secara langsung, melainkan diolah dulu, seperti digoreng agar lebih enak.