ilustrasi teko keramik tanpa gasir (pexels.com/Andre William)
Teko teh keramik tanpa glasir dengan daya serap tertinggi jadi paling terkenal. Teko jenis ini berasal dari kota Yixing, Cina. Jenis teko teh keramik ini terbuat dari tanah liat ungu (zisha) dan bagus untuk membuat teh raw pu'erh.
Seiring waktu, teko ini mungkin akan menipis dari dalam akibat proses menyeduh teh. Alhasil, jenis teko ini selalu digunakan untuk satu jenis teh saja. Bila kamu menggunakan jenis teko ini di awal untuk teh hitam, maka hingga seterusnya harus digunakan untuk menyeduh teh hitam.
Perubahan permukaan di dalam akan terbentuk seiring waktu setelah beberapa kali penggunaan dan berwarna cokelat. Lapisan cokelat tadi terbentuk di permukaan bagian dalam, karena proses oksidasi dan akan meningkatkan rasa teh. Teko ini cocok untuk jenis teh oolong yang lebih gelap, raw pu'erh, atau teh hitam.
Kekurangan jenis teko ini adalah tidak dapat dicuci di mesin pencuci piring atau dengan cairan pencuci. Jika muncul titik-titik merah di permukaan dan air mengeluarkan rasa logam, gosok perlahan titik karat tersebut menggunakan sikat lembut berbulu alami, lalu bilas dengan air. Selain itu, kamu juga harus menghilangkan sisa daun teh yang terdapat di dalam saringan secara perlahan menggunakan sikat kecil.
Kamu juga harus menghindari meninggalkan cairan apa pun dalam jangka waktu lama. Karena hal itu dapat menyebabkan karat dan jamur terbentuk di dalam teko. Jangan menggosok teko dengan sikat atau spons yang bersifat abrasif. Sebab, hal itu akan menggores dan merusak teko secara permanen.
Jangan biarkan juga teko terkena perubahan suhu secara tiba-tiba. Hal itu dapat menyebabkan teko retak atau pecah. Hindari juga untuk membakar atau meletakkan teko secara langsung di atas kompor, microwave, atau oven. Sebab teko ini akan menjadi sangat panas dan pecah.