Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
shish kebab
ilustrasi shish kebab (vecteezy.com/MD Emon)

Shish kebab itu termasuk hidangan yang kelihatannya gampang, tapi sebenarnya punya teknik kecil yang bikin hasil akhirnya beda jauh. Tusukan daging yang terlihat simpel ini punya standar rasa dan tekstur yang cukup tinggi: harus juicy, lembut, dan aromatik dari ujung ke ujung. Banyak orang mengira asal potong daging, kasih bumbu, lalu panggang, semuanya bakal beres. Padahal, detail kecil seperti ukuran potongan, cara merendam daging, sampai suhu panggangan bisa menentukan apakah kebabmu bakal enak atau justru kering dan alot. Kalau kamu pernah coba bikin sendiri dan hasilnya terasa kurang maksimal, tenang itu cuma masalah teknik, bukan kemampuan memasakmu.

Kesalahan yang paling sering terjadi ada di dua hal yakni daging yang terlalu cepat kehilangan kelembapan dan bumbu yang gak sempat meresap sempurna sebelum dipanggang. Keduanya bikin shish kebab kehilangan karakter khasnya yang juicy dan kaya aroma. Padahal, dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa banget bikin shish kebab ala restoran Timur Tengah tanpa alat mahal dan tanpa proses ribet. Lima cara berikut bakal bantu kamu jaga kelembapan daging, memperkuat rasa, dan memastikan tiap gigitannya terasa juicy sampai potongan terakhir. Kadang perbedaan besar memang datang dari teknik kecil yang dilakukan dengan konsisten.

1. Pilih potongan daging yang punya lemak alami

ilustrasi daging (freepik.com/ bublikhaus)

Kunci shish kebab yang juicy itu sebenarnya ada di pilihan dagingnya. Daging yang terlalu lean biasanya bakal cepat kering saat dipanggang karena gak punya cadangan lemak yang menahan kelembapan. Pilih bagian seperti sirloin, chuck, atau thigh untuk ayam bagian yang punya sedikit marbling dan tekstur lentur. Potongan seperti ini bisa mempertahankan juiciness meski dimasak dengan panas tinggi dalam waktu cukup singkat.

Selain jenis potongannya, penting juga memperhatikan kualitas daging. Pilih yang warnanya segar, baunya bersih, dan teksturnya masih kenyal. Daging yang sudah disimpan terlalu lama biasanya lebih gampang mengering saat dipanggang karena kadar airnya menurun. Semakin segar daging yang kamu gunakan, semakin stabil teksturnya waktu masuk ke grill atau wajan.

Potong daging dengan ukuran seragam biar semua sisi matang bareng. Potongan yang terlalu kecil bakal cepat kering, sementara yang terlalu besar bikin bagian tengah susah matang. Ukuran ideal sekitar 2,5–3 cm per sisi karena bisa menjaga kelembapan sekaligus memberikan permukaan cukup luas buat menyerap bumbu.

2. Marinasi dengan bahan yang bantu melembutkan daging

ilustrasi Marinasi daging (commons.wikimedia.org/Peter Park)

Bumbu marinade gak cuma buat kasih rasa, tapi juga ngaruh banget ke kelembutan daging. Gunakan bahan yang bisa membantu memecah serat, seperti yogurt, lemon, atau sedikit cuka apel. Yogurt jadi salah satu bahan yang paling populer dalam kebab Timur Tengah karena asamnya lembut dan efektif banget membuat daging lebih tender tanpa bikin teksturnya lembek berlebihan.

Campuran rempah kayak cumin, paprika, garlic powder, onion powder, kecap manis dan black pepper juga bantu menciptakan aroma smoky yang khas. Rempah ini bekerja lebih efektif saat dicampur dengan minyak zaitun karena minyak jadi media penghantar rasa ke daging. Selain itu, minyak juga bikin permukaan daging tetap moist saat dipanggang tanpa harus menambahkan butter atau minyak ekstra di grill.

Lamanya marinasi juga penting. Diamkan minimal 2 jam biar rasa meresap sampai ke bagian tengah daging. Kalau punya waktu, marinasi semalaman bakal hasilkan kebab yang lebih wangi dan lembut. Semakin lama marinasi, semakin stabil juga kelembapan daging saat terkena panas tinggi.

3. Tusuk daging dengan pola yang rapi dan beri jarak kecil antar potongan

ilustrasi tusuk daging (commons.wikimedia.org/George M. Groutas)

Bentuk tusukan kebab itu kelihatannya sepele, tapi besar pengaruhnya ke hasil akhir. Banyak orang menjejalkan terlalu banyak potongan ke satu tusukan, padahal ini bikin panas susah masuk dan menyebabkan bagian tengah daging tetap mentah. Beri jarak kecil antar potongan biar udara panas bisa mengalir di antara daging dan memastikan tiap sisi matang dengan merata.

Selain jarak, penting juga menjaga pola tusukan dengan ukuran potongan yang sama. Kalau kamu mencampur potongan kecil dan besar dalam satu tusukan, daging kecil bakal cepat gosong sementara daging besar masih butuh waktu. Pola rapi bikin proses pemanggangan lebih stabil dan kamu bisa mengontrol tingkat kematangan tanpa harus bolak-balik tusukan berlebihan.

Kalau kamu mau menggunakan sayuran sebagai selingan seperti paprika atau bawang, pastikan ukurannya sebanding dengan potongan daging. Sayuran yang terlalu tebal bisa menghambat panas masuk ke daging, sementara sayuran yang terlalu tipis cepat gosong. Kombinasi yang seimbang bikin kebabmu matang serempak dan aromanya lebih kompleks.

4. Gunakan panas tinggi di awal lalu turunkan sedikit agar matang merata

ilustrasi panggang daging (commons.wikimedia.org/Glen Edelson)

Rahasia kebab juicy itu ada di manajemen panas. Mulai dengan panas tinggi buat sear bagian luar daging sampai muncul warna kecokelatan yang cantik. Sear ini penting karena membantu mengunci jus di bagian dalam sehingga daging tetap moist sepanjang proses memasak. Jangan terlalu lama menahan daging di panas tinggi karena bisa bikin bagian luar cepat kering.

Setelah permukaan daging kecokelatan, kecilkan sedikit apinya biar panas masuk perlahan ke bagian tengah. Teknik ini bikin daging matang merata tanpa kehilangan kelembapannya. Kalau kamu pakai grill arang, cari area dengan panas lebih rendah buat finishing supaya aromanya tetap smoky tapi teksturnya lebih lembut.

Jangan lupa untuk memutarnya secara konsisten. Shish kebab yang matang merata biasanya diputar tiap 1–2 menit biar semua sisinya dapat panas yang sama. Teknik sederhana ini bikin daging lembut di dalam tapi tetap punya lapisan luar yang wangi dan caramelized.

5. Istirahatkan kebab sebelum disajikan

ilustrasi diamkan kebab (commons.wikimedia.org/Shariful Islam)

Setelah selesai dipanggang, jangan buru-buru langsung disajikan. Diamkan kebab selama 3–5 menit biar cairan daging menyebar kembali ke seluruh serat. Proses resting ini penting banget karena kalau daging langsung dipotong atau disantap, jusnya bakal keluar dan bikin teksturnya terasa lebih kering.

Resting juga bikin kebab terasa lebih stabil saat kamu angkat dari tusukan. Daging yang baru keluar dari panas biasanya masih rapuh di bagian luar, dan membiarkannya sebentar bikin permukaannya lebih set dan lentur. Hasilnya, kebab jadi lebih juicy, lebih wangi, dan lebih mudah dihidangkan tanpa berantakan.

Kalau kamu bikin banyak kebab, tutup tipis dengan foil saat resting biar tetap hangat tanpa bikin permukaan lembek. Cara ini membantu menjaga tekstur luar yang sedikit crispy tapi tetap moist di dalam. Hidanganmu pun terasa lebih profesional dan aromanya makin menggoda.

Bikin shish kebab yang juicy itu soal kesabaran dan teknik kecil yang kadang luput dari perhatian. Mulai dari milih daging, marinasi yang tepat, sampai mengatur panas saat memanggang, semuanya saling berperan bikin tiap tusukan kebab terasa sempurna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team