Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
hindustantimes.com

Walaupun takaran bahan-bahan olahannya tak persis sesuai selera, namun penggunaan bumbu giling dapat menghemat waktu memasak lantaran bumbu tersebut sudah lebih dahulu diracik (dihaluskan) sehingga siap pakai. Bumbu giling pun mudah dijumpai di pasar tradisional hingga swalayan.

Mulai dari bumbu dasar seperti bumbu putih, kuning, dan merah sampai bumbu berdasarkan jenis hidangan tertentu seperti untuk ayam goreng, semur, ataupun soto. Nah, menyimpan bumbu giling tersebut juga harus teliti supaya kualitasnya tetap terjaga dan stoknya tak berlebihan. Yuk, ikuti panduan berikut!

1. Pahami penggunaan bumbu dasar

en.wikipedia.org

Bumbu dasar terdiri dari bumbu putih, bumbu kuning, dan bumbu merah. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda untuk pengolahan masakan.

Bumbu putih merupakan bumbu paling dasar, yang diolah dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, dan merica. Bumbu ini lazim dipakai untuk semur hingga tumisan, atau contoh hidangannya yakni mie goreng Jawa, opor tahu, hingga sayur lodeh.

Sedangkan bumbu kuning memiliki bahan tambahan berupa kunyit, serta citarasanya yang gurih. Bumbu ini kerap digunakan untuk ayam goreng hingga campuran soto. Kalau bumbu merah justru ditambahkan cabai untuk memberi sensasi pedas. Bumbu ini umumnya dipakai untuk telur balado, nasi goreng, hingga gulai ayam.

2. Ketahui takaran pas untuk hidangan

Editorial Team

Tonton lebih seru di