5 Rahasia Membuat Poffertjes ala Belanda yang Empuk dan Manis

Rahasia pertama ada pada bahan dasar adonan. Tepung terigu yang dipakai biasanya dicampur dengan ragi instan agar adonan bisa mengembang sempurna. Berbeda dengan pancake biasa, poffertjes punya tekstur lebih ringan karena ada proses fermentasi dari ragi.

Saat mencampur bahan, pastikan ragi benar-benar aktif. Kamu bisa melarutkannya dulu dengan sedikit air hangat dan gula, lalu diamkan beberapa menit sampai berbuih. Setelah itu, campurkan ke adonan bersama susu, telur, dan tepung terigu.

Dengan adonan yang sudah difermentasi, poffertjes akan mengembang lebih baik saat dipanggang. Hasilnya empuk, ringan, dan terasa manis alami dari proses fermentasi.

Kesabaran adalah kunci dalam membuat poffertjes. Setelah adonan tercampur rata, jangan langsung dipanggang, melainkan diamkan dulu sekitar 30–45 menit. Proses ini memberi waktu bagi ragi untuk bekerja sehingga adonan jadi lebih bergelembung dan bertekstur ringan.

Kalau adonan langsung dipanggang, poffertjes akan cenderung padat dan kurang empuk. Membiarkan adonan beristirahat akan memberikan hasil lebih lembut sekaligus membuat rasanya lebih kaya.

Jangan lupa tutup adonan dengan kain bersih atau plastik wrap saat didiamkan agar kelembapannya terjaga. Dengan begitu, hasil akhirnya akan lebih maksimal dan mengembang sempurna.

Untuk mendapatkan bentuk bulat mini yang khas, kamu perlu menggunakan cetakan khusus poffertjes. Cetakan ini biasanya memiliki lekukan kecil berbentuk setengah bola yang membantu adonan mengembang dengan cantik.

Kalau kamu mencoba menggunakan teflon biasa, bentuk poffertjes mungkin gak akan serapi versi aslinya. Cetakan khusus ini juga membantu panas merata ke seluruh bagian adonan sehingga teksturnya matang sempurna di luar maupun dalam.

Selain itu, pastikan cetakan sudah dipanaskan dan diolesi sedikit butter atau minyak sebelum menuang adonan. Dengan begitu, poffertjes gak akan lengket dan bisa dibalik dengan mudah saat setengah matang.

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah memanggang poffertjes dengan api terlalu besar. Akibatnya, bagian luar cepat gosong sementara bagian dalam masih mentah. Karena itu, kuncinya adalah memanggang dengan api kecil dan sabar menunggu hingga adonan matang merata.

Saat adonan mulai membentuk lapisan luar, balik perlahan dengan tusuk sate atau garpu kecil. Proses membalik ini akan membantu poffertjes membentuk bulatan sempurna dan matang di kedua sisinya.

Dengan api kecil dan proses memanggang yang telaten, hasil poffertjes akan lebih empuk, matang sempurna, dan gak gosong di bagian luar.

Poffertjes asli Belanda biasanya disajikan sederhana dengan taburan gula halus dan sedikit butter cair. Sentuhan ini memberi rasa manis yang lembut sekaligus gurih yang bikin rasanya makin kaya.

Kalau mau lebih variatif, kamu bisa menambahkan topping lain seperti sirup maple, madu, cokelat leleh, atau buah segar seperti stroberi dan blueberry. Namun, gula halus dan butter tetap jadi kombinasi klasik yang paling banyak digemari.

Menyajikan poffertjes selagi hangat juga akan memberikan sensasi terbaik. Teksturnya empuk, aromanya harum, dan rasanya manis gurih bikin nagih di setiap gigitan.

Membuat poffertjes ala Belanda memang butuh kesabaran, tapi hasilnya pasti sepadan. Dengan adonan yang difermentasi, teknik memanggang yang tepat, serta penyajian klasik dengan gula halus dan butter, kamu bisa menghadirkan camilan manis ini di rumah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk coba bikin poffertjes empuk dan manis yang pasti bikin semua orang ketagihan!