Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ceker ayam pedas (vecteezy.com/MD. MAMUN)
ilustrasi ceker ayam pedas (vecteezy.com/MD. MAMUN)

Ceker ayam pedas adalah salah satu makanan favorit para pencinta kuliner ekstrem dan pecinta pedas. Tekstur cekernya yang kenyal dan lembut dengan bumbu merah menyala membuat hidangan ini cocok disantap selagi hangat. Namun, banyak orang kesulitan membuat ceker empuk dan sambalnya benar-benar menyerap hingga ke bagian kulit. Biasanya, ceker masih alot, berbau amis, atau malah sambalnya hanya di permukaan tapi tidak meresap. Padahal, kalau tahu tekniknya, ceker ayam bisa menjadi hidangan super gurih yang meleleh saat digigit.

Kunci utama membuat ceker ayam pedas adalah proses perebusan untuk membuat ceker empuk terlebih dulu serta cara menumis sambal hingga bumbunya matang sempurna. Selain itu, waktu memasak setelah bumbu dicampurkan juga menentukan apakah rasa pedas dan gurihnya benar-benar masuk ke dalam kulit ceker atau tidak. Kalau terlalu singkat, sambal cuma nempel di luar, tapi kalau terlalu lama, ceker bisa hancur dan bentuknya tidak menarik lagi.

Nah, kalau kamu suka ceker mercon atau ceker pedas manis ala angkringan, lima tips berikut akan membantu hasil buatanmu lebih empuk, bumbunya nempel, dan tidak bau amis.

1. Rebus ceker sampai empuk dengan sedikit rempah

ilustrasi ceker (commons.wikimedia.org/ไทย)

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah merebus ceker sampai empuk sebelum dibumbui. Cuci bersih ceker, potong kuku, lalu rebus bersama daun salam, jahe, dan sedikit garam untuk mengurangi bau amis. Rebus dengan api kecil selama 25–40 menit, atau sampai teksturnya menjadi lembut tapi tidak hancur. Kamu juga bisa memakai presto jika ingin lebih cepat, cukup 10–15 menit saja.

Dengan proses ini, bagian kulit ceker akan lunak dan mudah menyerap bumbu saat ditumis bersama sambal nanti. Jangan tergesa-gesa memasukkan ceker ke sambal saat masih alot, karena nanti kamu akan tergoda menambahkan air terlalu banyak dan sambal jadi encer tidak menempel.

Setelah ceker empuk, tiriskan dan sisihkan sebentar. Tekstur yang empuk dari awal akan membuat proses penyerapan bumbu jauh lebih maksimal dan sambal lebih meresap ke dalam celah-celah kulit.

2. Tumis sambal sampai matang dan minyaknya keluar

ilustrasi tumis sambal (pexels.com/Antonius Ferret)

Rahasia agar sambal merah ceker terasa wangi dan pedasnya mantap adalah menumis bumbu halus hingga benar-benar matang dan minyaknya keluar. Bumbu dasar seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih harus ditumis dengan api sedang sambil terus diaduk. Pastikan warnanya lebih gelap dan keluar minyak merah di sekitarnya.

Kalau bumbu belum benar-benar matang saat dicampur ceker, sambalnya akan terasa mentah, langu, dan tidak menempel dengan baik. Cabai yang masih mentah juga terasa asam pahit sehingga rasa pedas jadi tidak sedap. Karena itu, ambil waktu cukup saat menumis sambal sebelum kamu masukkan ceker rebus ke dalam wajan.

Setelah tekstur sambal mulai berminyak dan harum, baru tambahkan sedikit garam, gula merah atau gula pasir, kaldu bubuk, dan sedikit air, lalu masukkan cekernya. Di tahap inilah bumbu akan menempel lebih kuat pada bagian kulit.

3. Masak ceker bersama sambal dalam api kecil agar meresap

ilustrasi masak ceker (commons.wikimedia.org/Judgefloro)

Setelah ceker dimasukkan ke sambal, masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk perlahan. Biarkan ceker menyerap bumbu hingga warnanya merah pekat dan sedikit menyusut. Hindari memasak dengan api besar karena sambal bisa cepat kering, ceker lengket di dasar wajan, dan kulit jadi cepat sobek.

Tambahkan sedikit air secara bertahap kalau sambal mulai kering, bukan langsung banyak supaya tekstur bumbunya tetap kental dan menempel. Biarkan simmer (mendidih pelan) selama kurang lebih 10–15 menit agar rasa pedasnya menyerap sambil tetap menjaga ceker tidak hancur.

Teknik ini membantu bumbu bukan cuma melapisi permukaan, tapi benar-benar masuk ke serat kulit ceker. Hasil akhirnya, ceker tampak merah mengkilap dan beraroma wangi bawang dan cabai.

4. Gunakan gula merah atau kecap manis sedikit untuk rasa lebih kompleks

Ilustrasi tuang kecap (freepik.com/bublikhaus)

Ceker pedas yang enak bukan hanya pedas mutlak, tapi ada rasa gurih dan sedikit manis agar sambalnya kaya rasa. Tambahkan gula merah serut atau sedikit kecap manis untuk menyeimbangkan rasa cabai dan memberikan warna merah kecokelatan yang cantik. Elemen manis ini juga membuat sambal lebih lengket di permukaan ceker.

Gula merah memberikan sensasi karamel yang bikin sambal terasa legit, sedangkan kecap manis membantu sambal tidak mudah hancur saat dipanaskan lama. Campuran ini akan membuat tekstur sambal menjadi lebih sticky, cocok untuk ceker pedas yang ingin kamu makan bersama nasi hangat.

Jangan khawatir, jumlahnya tidak perlu banyak, hanya untuk menyeimbangkan rasa pedas dan gurih agar rasanya jadi lebih “ramah lidah” dan tidak terlalu tajam.

5. Tambahkan irisan daun jeruk atau serai agar aroma lebih wangi

ilustrasi masak ceker (commons.wikimedia.org/Cutesmandy)

Agar ceker makin harum dan tidak amis, tambahkan daun jeruk atau batang serai ke dalam tumisan. Daun jeruk memberi aroma segar, sedangkan serai memberi aroma rempah khas yang menambah kedalaman rasa. Biarkan daun jeruk ikut termasak bersama sambal supaya wanginya menyatu dari awal hingga akhir.

Saat bumbu mulai mengental, aroma daun jeruk akan naik dan menutupi bau amis alami ceker. Kalau kamu suka sensasi lebih segar dan tidak berat, bisa juga tambahkan irisan tipis jahe saat menumis bumbu. Rasa pedasnya jadi bukan hanya dari cabai, tapi juga dari panas jahe yang hangat di lidah.

Perpaduan aromatik ini membuat ceker pedas bukan cuma pedas dan gurih, tapi punya aroma khas yang bikin pengen nambah lagi dan lagi. Hasil akhir jadi wangi, pedas, empuk, dan nempel. Pas banget buat penggemar ceker mercon ala rumahan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team