Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi selai kacang
ilustrasi selai kacang (unsplash.com/Maryam Sicard)

Intinya sih...

  • Roti sering berada di suhu ruang, tempat ideal untuk spora jamur berkembang.

  • Keju lembut dengan kadar air tinggi mempercepat pertumbuhan jamur, ditandai dengan perubahan warna dan aroma.

  • Selai kacang, kacang-kacangan, dan yogurt rentan terkontaminasi jamur jika tidak disimpan dengan benar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Parasit jamur bisa tumbuh pada makanan yang terlihat segar di luar. Tekstur atau aromanya terkadang tidak berubah, sehingga sulit dikenali tanpa memperhatikan detail kecil. Kondisi lembap, penyimpanan terlalu lama, atau kemasan yang tidak rapat juga sering membuat jamur berkembang tanpa disadari.

Masalahnya, jamur tertentu memproduksi toksin yang berisiko mengganggu kesehatan. Beberapa makanan memiliki karakter yang membuat jamur lebih mudah tumbuh di dalamnya. Agar lebih waspada, berikut bahan makanan yang perlu kamu cek ekstra teliti.

1. Roti

ilustrasi roti (unsplash.com/Charles Chen)

Roti sering berada di suhu ruang, sehingga permukaan lembutnya menjadi tempat ideal untuk spora jamur berkembang. Bentuk jamur kadang belum terlihat jelas karena warnanya bisa menyatu dengan warna roti. Lapisan dalam roti juga menyerap kelembapan sehingga jamur dapat tumbuh dari bagian tengah terlebih dulu.

Jika bungkus roti sedikit berembun, jamur biasanya tumbuh lebih cepat. Potongan yang tampak normal belum tentu bebas jamur karena pertumbuhan awal tidak selalu tampak. Saat aroma mulai berubah sedikit masam, itu tanda roti sudah tidak layak dikonsumsi.

2. Keju

ilustrasi keju (unsplash.com/David Foodphototasty)

Keju dengan tekstur lembut memiliki kadar air tinggi yang mempercepat pertumbuhan jamur. Permukaan luarnya mudah ditembus sehingga jamur dapat menjalar ke bagian dalam. Perubahan warna kecil di pinggir atau noda samar biasanya muncul lebih dulu.

Produk keju yang disimpan lama di chiller biasanya akan menunjukkan bercak putih atau kehijauan. Kain pembungkus atau wadah yang lembap juga mempercepat kontaminasi. Aroma keju yang berubah sedikit menyengat bisa menandakan pertumbuhan jamur sudah di dalam struktur keju.

3. Selai kacang

ilustrasi selai kacang (unsplash.com/Maryam Sicard)

Selai kacang yang tidak ditutup rapat dapat terkontaminasi spora dari udara. Permukaan selai yang berminyak dapat menjadi media tumbuh jamur ketika terkena uap air. Pertumbuhan awal sering muncul sebagai lapisan tipis yang hampir tidak terlihat.

Jika sendok yang digunakan kurang bersih, jamur dapat berkembang lebih cepat. Bintik kecil berwarna hijau atau putih akan muncul di pinggir wadah. Ketika lapisan atas mulai berubah tekstur, tandanya selai sudah tidak aman dan sebaiknya segera dibuang.

4. Kacang-Kacangan

ilustrasi kacang-kacangan (unsplash.com/Maksim Shutov)

Kacang yang disimpan lama dapat mengalami pertumbuhan jamur terutama jika terkena uap air. Jamur tertentu menghasilkan racun yang bertahan di dalam kacang meski jamurnya tidak terlihat jelas. Warna kacang yang sedikit kusam atau bercak gelap bisa menjadi petunjuk.

Kemasan yang tidak kedap udara mendorong tumbuhnya jamur di sela-sela kacang. Tekstur yang berubah lebih lembek juga patut dicurigai. Jika baunya mulai tengik, penyebabnya bisa berasal dari jamur maupun lemak yang teroksidasi.

5. Yogurt

ilustrasi yogurt (unsplash.com/Sara Cervera)

Yogurt mengandung air dan nutrisi yang memungkinkan jamur tumbuh di permukaan ketika kemasannya tidak tertutup rapat. Munculnya titik putih atau hijau di bagian pinggir cup sering menjadi tanda awal. Kadang perubahan ini tertutup oleh lapisan permukaan yogurt sehingga tidak langsung terlihat.

Jika tutup foil sobek sedikit, spora bisa masuk dan berkembang selama penyimpanan. Aroma yogurt yang berubah lebih tajam memberikan sinyal adanya aktivitas mikroba. Tekstur yang mulai terpisah menjadi lapisan cair dan padat juga perlu diwaspadai.

Makanan tertentu memiliki kondisi yang membuat jamur lebih mudah berkembang cepat tanpa terlihat jelas. Pemeriksaan singkat seperti melihat warna, mencium aroma, dan mengecek tekstur membantu mencegah konsumsi bahan yang sudah terkontaminasi. Dengan menjaga kebiasaan menyimpan dengan benar tentu akan membuat bahan makanan lebih aman dan tahan lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian