Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rendang daging sapi (pixabay.com/RitaE)
ilustrasi rendang daging sapi (pixabay.com/RitaE)

Intinya sih...

  • Gunakan santan kental dari kelapa tua untuk rasa gurih yang mendalam

  • Kombinasi lengkap rempah segar dan kering menciptakan aroma kompleks

  • Gunakan cabai merah keriting untuk warna dan rasa, masak dengan api kecil, tambahkan daun-daunan aromatik di akhir proses

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa yang tidak kenal rendang? Hidangan khas Minang ini sudah diakui dunia sebagai salah satu makanan terenak. Rasanya yang kaya rempah, gurih, dan sedikit pedas membuat siapa saja ketagihan.

Namun, mendapatkan rasa rendang Minang yang benar-benar khas tidak bisa sembarangan. Ada rahasia bumbu dan teknik khusus yang membuat cita rasanya begitu istimewa. Yuk, simak rahasia bumbu rendang Minang berikut agar masakan kamu terasa autentik dan menggugah selera.

1. Gunakan santan kental dari kelapa tua

ilustrasi santan kental (freepik.com/jcomp)

Santan menjadi salah satu kunci utama dalam bumbu rendang Minang. Gunakan santan kental yang berasal dari kelapa tua agar menghasilkan rasa gurih yang mendalam. Santan kental juga membantu membentuk tekstur bumbu yang pekat dan menyelimuti daging dengan sempurna.

Memeras santan dari kelapa tua secara manual akan memberikan rasa lebih segar dibanding santan instan. Pastikan kamu tidak menambahkan air berlebihan saat memeras agar santan tetap kental dan nikmat.

2. Kombinasi lengkap rempah segar dan kering

ilustrasi serai dan bumbu rempah lain (pixabay.com/WonderfulBali)

Rendang Minang menggunakan kombinasi rempah segar seperti serai, daun kunyit, daun jeruk, dan rempah kering seperti kayu manis, cengkih, dan kapulaga. Perpaduan ini menciptakan aroma yang kompleks dan rasa yang kaya. Pastikan rempah-rempah ini digunakan dalam takaran yang pas.

Gunakan rempah segar yang masih harum dan tidak layu serta rempah kering yang belum melewati masa simpan lama. Ini akan membuat rendang terasa lebih hidup dan kaya rasa.

3. Gunakan cabai merah keriting untuk warna dan rasa

ilustrasi cabai (pixabay.com/JillWellington)

Selain memberikan rasa pedas, cabai merah keriting juga memberikan warna merah alami pada rendang. Pilih cabai yang segar dan tidak layu agar hasilnya maksimal. Jumlah cabai bisa disesuaikan, tapi untuk cita rasa Minang yang khas, jumlahnya biasanya cukup banyak.

Menggiling cabai bersama bawang merah, bawang putih, dan bumbu lainnya akan membuat rasa lebih menyatu. Hasilnya bumbu rendang akan memiliki rasa pedas yang dalam sekaligus cantik secara visual.

4. Proses memasak yang lama dan bertahap

ilustrasi memasak rendang (pixabay.com/agamaszota)

Rendang Minang tidak dimasak sebentar. Proses memasaknya bisa memakan waktu berjam-jam untuk memastikan bumbu meresap dan daging empuk. Memasak dengan api kecil membuat santan dan bumbu mengental perlahan sehingga menciptakan cita rasa yang dalam.

Jangan terburu-buru menaikkan api karena ini bisa membuat santan pecah dan bumbu terpisah. Kesabaran adalah kunci utama untuk mendapatkan rendang yang sempurna.

5. Memasukkan daun-daunan aromatik di akhir masak

Ilustrasi daun jeruk (vecteezy.com/WAHYU KRIS ARIES WIRAWARDANA)

Menambahkan daun kunyit, daun jeruk, atau daun salam di akhir proses masak akan memberikan aroma segar yang khas. Langkah ini membuat aroma bumbu rendang semakin kompleks. Pastikan daun-daunan ini segar agar wanginya maksimal.

Daun aromatik yang ditambahkan di akhir masak tidak akan kehilangan harum aslinya akibat pemanasan lama. Hasilnya rendang akan memiliki sentuhan wangi yang memikat setiap kali tutup panci dibuka.

Dengan rahasia bumbu ini, kamu bisa menghadirkan rendang Minang yang rasanya autentik dan menggoda selera. Siap-siap bikin semua orang di rumah ketagihan setiap kali mencicipinya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian