Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi soto
ilustrasi soto (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Pilih daging dan tulang berkualitas supaya kuah lebih bersih

  • Rebus pertama untuk membuang kotoran dan lemak berlebih

  • Gunakan api kecil agar sari rasa keluar perlahan tapi bening

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kuah soto yang jernih selalu punya daya tarik tersendiri. Aromanya harum, tampilannya menggugah, dan rasanya bikin lidah betah berlama-lama. Kadang kuah terasa terlalu berminyak sehingga kenikmatannya berkurang, padahal soto sejatinya enak saat kuahnya segar dan ringan di mulut. Rahasia kejernihan kuah ini sebenarnya gak rumit, asal tekniknya tepat sejak awal proses memasak.

Setiap langkah kecil dalam memasak soto punya peran penting terhadap hasil akhirnya. Mulai dari pemilihan bahan, teknik perebusan, sampai cara menyajikan, semuanya menentukan bening tidaknya kuah soto. Kalau kuah soto jernih dan rasa gurihnya seimbang, makan pun jadi makin semangat. Yuk praktikkan rahasia berikut dan ciptakan kuah soto lebih mantap di dapur sendiri, ajak keluarga ikutan juga!

1. Pilih daging dan tulang berkualitas supaya kuah lebih bersih

ilustrasi daging (freepik.com/bublikhaus)

Pemilihan bahan utama jelas mempengaruhi kualitas kuah soto. Daging berlemak berlebihan bisa membuat kuah tampak keruh dan muncul genangan minyak di permukaan. Lebih tepat kalau memilih daging yang seratnya rapi dengan bagian tulang yang masih segar agar sari gurihnya keluar maksimal. Selain itu, kualitas bahan yang baik juga menjamin aroma kuah terasa makin fresh dan menggoyang selera sejak suapan pertama.

Supaya proses perebusan berjalan sempurna, cuci daging dan tulang dengan air mengalir sampai bersih dari darah yang menempel. Sisa darah bisa jadi penyebab kuah terlihat keruh saat dimasak. Jangan lupa buang juga bagian lemak yang terlalu tebal agar minyak gak mendominasi kuah. Perhatian kecil kayak gini bisa membantu soto hasil racikanmu tampil jernih memukau.

2. Rebus pertama untuk membuang kotoran dan lemak berlebih

ilustrasi merebus (pexels.com/nappy)

Teknik blanching atau perebusan pertama sering diabaikan padahal sangat menentukan kebeningan kuah. Saat daging direbus awal, kotoran seperti darah dan buih akan keluar sehingga bisa dibuang sebelum perebusan lanjutan. Kuah jadi lebih bersih tanpa residu yang bisa mengganggu penampilan dan rasa. Cara ini juga membantu menekan jumlah minyak yang keluar dari daging saat dimasak lama.

Setelah air rebusan pertama mendidih, angkat daging dan tulang lalu bilas sampai bersih. Buih yang menempel di permukaan bahan harus benar-benar hilang supaya gak ikut masuk ke kuah utama. Jika dilakukan dengan teliti, kuah soto bakal terlihat bening tanpa partikel kecil yang mengganggu. Hasil akhir dijamin lebih mantap dan menggoda.

3. Gunakan api kecil agar sari rasa keluar perlahan tapi bening

illustrasi memasak api kecil (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Kesabaran dalam memasak kuah soto itu penting banget. Memakai api besar justru membuat kuah bergejolak dan kotoran tercampur kembali, akhirnya kuah terlihat keruh dan berminyak. Dengan api kecil, sari gurih dari daging dan tulang keluar perlahan sehingga menghasilkan kuah bening yang kaya rasa. Proses perlahan ini juga menjaga aroma rempah tetap kaya dan harmonis.

Selama perebusan berlangsung, pastikan permukaan kuah selalu bersih dari buih yang muncul. Angkat menggunakan saringan kecil agar hasilnya lebih maksimal. Perlakuan sederhana seperti ini mampu mempertahankan kejernihan kuah dengan cita rasa lebih elegan. Soto jadi punya karakter yang kuat tanpa perlu tambahan MSG berlebihan.

4. Tumis bumbu dengan secukupnya tanpa membuat kuah berminyak

ilustrasi menumis (pexels.com/Kampus Production)

Bumbu soto biasanya memakai banyak rempah, mulai bawang putih, bawang merah, kunyit, sampai jahe. Proses menumisnya penting, tapi jangan terlalu lama karena dapat memicu minyak berlebihan masuk ke kuah. Gunakan minyak secukupnya saja agar aromanya tetap harum tanpa meninggalkan lapisan minyak tebal yang mengapung. Warna kuah juga akan tetap cerah dan enak dipandang.

Setelah bumbu harum dan matang, masukkan ke rebusan daging secara bertahap. Aduk perlahan supaya sari bumbu meresap tanpa merusak kejernihan kuah. Kalau ingin rasa lebih rich, bisa tambahkan sedikit kaldu pekat hasil perebusan sebelumnya. Cukup seperti itu saja, kuah tetap jernih walau rasa rempahnya menawan.

5. Saring kuah dan hilangkan minyak yang mengapung

ilustrasi menyaring kuah (pexels.com/Wallyson Nascimento)

Tahap terakhir yang sering terlupakan adalah menyaring kuah. Menyaring kuah membantu memisahkan sisa bumbu kasar maupun serpihan lemak mikroskopis. Teknik ini membuat kuah soto lebih bersih dan terlihat profesional saat tersaji. Soto yang tersaji cantik pasti langsung bikin semangat makan meningkat.

Kalau masih terlihat minyak mengapung, ambil dengan sendok atau gunakan oil separator untuk hasil lebih maksimal. Bisa juga diamkan sebentar lalu angkat lapisan minyak yang terkumpul di permukaan. Dengan begitu, kuah terasa ringan, gak bikin enek, tapi tetap gurih dan nendang. Penampilan dan rasanya kompak bersinar!

Kuah soto yang jernih itu bukan mitos sama sekali. Asal langkah-langkahnya tepat, hasilnya pasti bisa memuaskan lidah siapapun. Mulai coba rahasia ini di rumah dan rasakan perbedaan nikmatnya soto yang tampil bening tanpa minyak. Selamat mencoba dan bersiap memanjakan keluarga dengan rasa yang lebih mantap!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian